PENGARUH ORIENTASI ARTISTIK TERHADAP KINERJA UMKM KREATIF, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, LITERASI DIGITAL, LITERASI KEUANGAN DAN OPPORTUNITY RECOGNITION SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI STUDI DI KOTA YOGYAKARTA

IFAH ROFIQOH, . (2024) PENGARUH ORIENTASI ARTISTIK TERHADAP KINERJA UMKM KREATIF, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, LITERASI DIGITAL, LITERASI KEUANGAN DAN OPPORTUNITY RECOGNITION SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI STUDI DI KOTA YOGYAKARTA. Doktor thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
01. COVER_pake.pdf

Download (1MB)
[img] Text
02. BAB 1.pdf

Download (2MB)
[img] Text
03. BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
04. BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
05. BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
06. BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
07. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)
[img] Text
08. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji apakah pengelola UMKM yang memiliki orientasi artistik menghasilkan kinerja lebih baik dan bagaimana sumber daya lain seperti orientasi kewirausahaan, literasi digital, literasi keuangan, dan opportunity recognition memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja. Dengan menggunakan sumber data primer yang dibagikan kepada pelaku UMKM Kreatif di Kota Yogyakarta. Sebanyak 344 sampel data diolah menggunakan PLS-SEM. Deskripsi data hasil pemetaan menunjukkan bahwa ada tiga basis UMKM yaitu berbasis rumah tangga, komunitas dan sentra industri. Dari rata-rata tingkat capaian responden yang menarik adalah para pengelola industri kreatif yang usianya sudah lebih dari 51 tahun semua variabel rendah hal ini menunjukkan bahwa pada usia tersebut mereka sudah pada level sufi tingkat tinggi, mereka percaya rezeki benar-benar di tangan Tuhan, bukan di tangan pelanggan, bahkan kalau ada pelanggan yang “ngemplang” (tidak bayar) hanya akan mengatakan seberapa takut pada Roqib dan Atid. Hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa variabel orientasi artistik, literasi keuangan, literasi digital dan opportunity recognition berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, tapi untuk orientasi kewirausahaan tidak signifikan. Orientasi artistik juga berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja non keuangan. Literasi keuangan dan opportunity recognition memoderasi pengaruh antara orientasi artistik terhadap kinerja keuangan, untuk literasi digital dan orientasi kewirausahaan tidak. Nilai uji t pada pengujian orientasi artistik dan kinerja non keuangan lebih besar dari kinerja keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM kreatif tidak semata-mata untuk tujuan keuangan, tapi menunjukkan kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan. Hasil ini juga konsisten dengan kearifan lokal “tuna satak bathi sanak”. Variabel orientasi kewirausahaan tidak terbukti memengaruhi kinerja mungkin karena pengusaha di bidang kreatif dan budaya tidak hanya fokus pada urusan bisnis tetapi lebih tertarik pada sisi artistik dan ekspresif. Variabel literasi digital tidak memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja. Hal ini terlihat mayoritas pelanggan diidentifikasi sebagai “pembeli online dengan cara konvensional”. Variabel literasi keuangan negatif signifikan memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja, hal ini menunjukkan bahwa ketika UMKM kreatif yang mengutamakan dari sisi keuangan, maka akan mengabaikan sisi artistiknya. Begitu juga opportunity recognition negatif signifikan memoderasi pengaruh antara orientasi artistik dan kinerja, hal ini menunjukkan bahwa jika produk yang dibuat sudah mengarah pada ide bisnis, keunikan dan artistiknya akan menurun. *********** This study examines whether MSME managers with an artistic orientation produce better performance and how other resources such as entrepreneurial orientation, digital literacy, financial literacy, and opportunity recognition strengthen the relationship between artistic orientation and performance. Using primary data sources that are distributed to Creative SMEs in the City of Yogyakarta. From 344 data samples were processed using PLS-SEM. The description of the mapping data shows that there are three MSME bases, namely household, community and industrial center based. From the average level of achievement of respondents, what is interesting is creative industry managers whose age is more than 51 years, all variables are low, this shows that at that age they are already at a high Sufi level, they believe that sustenance is truly in the hands of God, not in the hands of customers, even if there are customers who "ngemplang" (don't pay) it will only show how afraid they are of Roqib and Atid. The empirical testing results show that artistic orientation, financial literacy, digital literacy, and opportunity recognition positively affect financial performance, but entrepreneurial orientation is not significant. Artistik orientation also has a significant positive effect on non-financial performance. Financial literacy and opportunity recognition strengthen the relationship between artistic orientation and financial performance, while digital literacy and entrepreneurial orientation do not. The test scores on artistic orientation and non-financial performance are greater than financial performance. This shows that creative MSMEs are not solely for financial purposes, but show satisfaction, happiness, and pride. This result is also consistent with the local wisdom "tuna satak bathi sanak". The entrepreneurial orientation variable is not proven to affect performance perhaps because entrepreneurs in the creative and cultural fields do not only focus on business matters but are more interested in the artistic and expressive side. The digital literacy variable does not strengthen the relationship between artistic orientation and performance. This can be seen that the majority of customers are identified as "conventional online shoppers". The negative financial literacy variable significantly moderates the effect between artistic orientation and performance, this shows that when creative MSMEs prioritize finance, they will ignore their artistic aspects. Likewise, negative opportunity recognition significantly moderates the effect between artistic orientation and performance, this shows that if the product made is oriented towards business ideas, its uniqueness and artistic will decrease

Item Type: Thesis (Doktor)
Additional Information: 1). Prof. Agung Dharmawan Buchdadi, M.M.,Ph.D. ; 2). Dr. Etty Gurendrawati, M.Si.,Ak.
Subjects: Manajemen > Manajemen , Business
Divisions: PASCASARJANA > S3 Ilmu Manajemen
Depositing User: Users 20984 not found.
Date Deposited: 26 Feb 2024 23:36
Last Modified: 26 Feb 2024 23:36
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/44452

Actions (login required)

View Item View Item