Aufa Fida Ghauri Santria, . (2020) ANALISIS DAMPAK PERPINDAHAN LOKASI STASIUN BUARAN TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN I GUSTI NGURAH RAI. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (257kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (425kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (366kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (879kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Download (235kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (234kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (4MB) |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak perpindahan lokasi Stasiun Buaran terhadap lalu lintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai yang dilihat pada jam sibuk pagi dan sore. Penelitian ini dilakukan pada November 2019, pagi hari pukul 07.00 -08.00 WIB dan sore hari pukul 17.00 - 18.00 WIB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survei. Populasi dalam penelitian ini adalah ruas Jalan I Gusti Ngurah Rai. Teknik pengambilan sampel menggunakan area sampling dengan unit wilayah Jalan I Gusti Ngurah Rai yang bertepatan dengan lokasi Stasiun Buaran “Baru” dan Stasiun Buaran “Lama” untuk menghitung hambatan samping dan volume lalu lintas yang melintas tepat pada Stasiun Buaran “Baru” dan Stasiun Buaran “Lama” Jalan I Gusti Ngurah Rai Hasil penelitian menunjukan kondisi lalu lintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai tepat di Stasiun Buaran “Lama” pada tahun 2018 saat masih beroperasi kemacetan tertinggi ada di arah Klender di pagi hari 1.50 (F) turun menjadi level 0.95 (D) pada pagi hari pukul 07.00 – 08.00 WIB dikarenakan menurunnya aktifitas tarikan jalan. Arah Cakung di Sore hari pukul 17.00 – 18.00 WIB tetap pada di level (F) dalam kategori macet dengan angka ratio 1.46 untuk tahun 2018 dan 1.38 untuk tahun 2019. Kondisi Stasiun Buaran “Baru” pada 2019 tidak jauh berbeda dengan Stasiun Buaran “Lama” pada tahun 2018. Keadaan ini menunjukan tingginya aktifitas penglaju (commuter) di Jalan I Gusti Ngurah Rai dipagi hari menuju Jakarta yang merupakan pusat perekonomian dan sore hari menuju Bekasi yang 90% wilayahnya perumahan. Perbedaan yang sangat terlihat ada pada arah Klender di pagi hari dengan ratio 0.97 berada di level E yang dimana Stasiun Buaran “Lama” 2018 memiliki ratio 1.50 berada di level F. Disebabkan karena persimpangan jalan yang membuat terbaginya arus Volume Lalu Lintas menuju Jalan Radin Inten 2 serta kondisi fisik ruas jalan yang tidak memungkinkan untuk dibangunnya layby area pada arah ini. Namun, pada arah cakung di sore hari kemacetan selalu berada di level (F) pada saat berakhirnya aktivitas dengan ratio 1.42 (F), dengan keadaan ini dan terdapatnya trotoar pada ruas jalan arah Cakung sangat berpotensi untuk dibangunnya layby area untuk mengurangi tingkat kemacetan. The purpose of this study was to determine the impact of the Buaran Station location change on traffic on I Gusti Ngurah Rai street which was seen during the morning and evening rush hour. This research was conducted in November 2019, morning at 07.00 -08.00 WIB and afternoon at 17.00 - 18.00 WIB. The method used in this research is quantitative descriptive method with a survey approach. The population in this study is the I Gusti Ngurah Rai road section. The sampling technique uses a sampling area with I Gusti Ngurah Rai street area units that coincide with the location of the "New" Buaran Station and the "Old" Buaran Station to calculate side barriers and the volume of traffic that passes precisely at the "New" Buaran Station and the Buaran Station " Old " I Gusti Ngurah Rai street. The results showed the traffic conditions on I Gusti Ngurah Rai street right at the Buaran Station "old" in 2018 while still operating the highest traffic congestion was in the direction of Klender in the morning 1.50 (F) dropped to the level of 0.95 (D) in the morning at 07.00 - 08.00 WIB due to the decline in road pulling activity. The direction of Cakung in the afternoon from 17.00 - 18.00 WIB remains at the level (F) in the category of traffic with a ratio of 1.46 for 2018 and 1.38 for 2019. The condition of the "New" Buaran Station in 2019 is not much different from the "Old" Buaran Station in 2018. This situation shows the high commuter activity on I Gusti Ngurah Rai street in the morning to Jakarta which is the center of the economy and in the afternoon towards Bekasi which is 90% housing. A very noticeable difference is in the direction of Klender in the morning with a ratio of 0.97 at level E where 2018 "Old" Buaran Station has a ratio of 1.50 at level F. Because of the crossroads that make the flow of traffic volume to Radin Inten 2 street as well as the physical condition of the road sections which do not allow the layby area to be built in this direction. However, in the direction of Cakung in the afternoon, the congestion is always at level (F) at the end of the activity with a ratio of 1.42 (F), with this situation and the presence of sidewalks on the road in the direction of Cakung has the potential to build layby areas to reduce the level of congestion.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Aris Munandar, S.Pd., M.Si. ; 2). Ilham B. Mataburu, S.Si., M.Si. |
Subjects: | Geografi, Antropologi > Geografi Ilmu Sosial > Transportasi |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Geografi |
Depositing User: | Users 1406 not found. |
Date Deposited: | 05 Mar 2020 12:13 |
Last Modified: | 05 Mar 2020 12:13 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/4446 |
Actions (login required)
View Item |