MUHAMAD FIGO HANDIKA, . (2024) IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 33 JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (516kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (461kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (322kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi model problem based learning pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 33 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Adapun partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah delapan informan, yaitu peserta didik kelas XI F2 dan F6, serta satu informan kunci, yaitu guru sejarah dan dipadukan dengan satu informan pendukung, yakni wakil kepala bidang kurikulum SMA Negeri 33 Jakarta. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan tiga cara, yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan teknik dokumen-dokumentasi. Teknik keabsahan data untuk meningkatkan validitas hasil temuan, yakni berupa pengecekan dengan teman diskusi, triangulasi data, dan meningkatkan ketekunan, sedangkan teknik analisis data yang digunakan melalui mengumpulkan data, kondensasi data, penyajian data, serta menarik kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menggambarkan implementasi model problem based learning pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 33 Jakarta yang dimulai dari perencanaan pembelajaran, tahapan pembelajaran yang sudah dilakukan hingga refleksi implementasi model pembelajaran problem based learning pada materi dampak penjajahan Jepang di Indonesia, terkhususnya terkait peranan RT dan RW yang merupakan warisan dari penjajahan Jepang yang masih dipergunakan hingga zaman sekarang ini. Pada tahap proses perencanaan, guru mempersiapkan perangkat pembelajaran, berupa modul ajar, bahan ajar, dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Pada tahapan implementasi, pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahapan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti guru sejarah mengikuti lima sintaks problem based learning yang dikemukakan oleh Richard I. Arends. Pada tahapan refleksi, guru memberikan umpan balik secara cepat terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang dapat dirasakan oleh guru sejarah maupun peserta didik. Kelebihan dalam mengimplementasikan model problem based learning ialah dapat meningkatkan berpikir kritis, menggunakan pendekatan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari, serta membuat kelas menjadi aktif dan saling bekerja sama, sedangkan kekurangannya adalah peserta didik menjadi tidak nyaman dengan pembelajaran mandiri, membutuhkan waktu yang lama, dan hanya menguntungkan peserta didik yang unggul. The purpose of this research is to find out how the implementation of problembased learning model in history subject at SMA Negeri 33 Jakarta. This research uses a descriptive qualitative approach. The participants involved in this study were eight informants, namely students of class XI F2 and F6, as well as one key informant, namely the history teacher and combined with one supporting informant, namely the deputy head of curriculum of SMA Negeri 33 Jakarta. The data collection techniques used in this research are observation, interview, and documentary techniques. Data validity techniques to increase the validity of the findings, namely in the form of checking with discussion partners, data triangulation, and increasing persistence, while data analysis techniques used through data collection, data condensation, data presentation, and drawing conclusions and verification. The results of the study describe the implementation of the problem-based learning model in history subjects at SMA Negeri 33 Jakarta starting from lesson planning, the stages of learning that have been carried out to the reflection of the implementation of the problem-based learning model on the material on the impact of Japanese colonialism in Indonesia, especially related to the role of RT and RW which is a legacy of Japanese colonialism which is still used today. In the planning process stage, teachers prepare learning tools, in the form of teaching modules, teaching materials, and student worksheets (LKPD). In the implementation stage, the implementation of learning is divided into three stages, namely initial activities, core activities, and closing activities. In the core activities, the history teacher followed the five syntaxes of problem-based learning proposed by Richard I. Arends. In the reflection stage, the teacher provides quick feedback on the learning that has been done so that the advantages and disadvantages that can be felt by history teachers and students can be known. The advantages of implementing the problem-based learning model are that it can improve critical thinking, use a realworld approach in everyday life, and make the class active and cooperate with each other, while the disadvantages are that students become uncomfortable with independent learning, take a long time, and only benefit superior students.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Nur'aeni Marta, S.S., M.Hum 2). Humaidi, M.Hum. |
Subjects: | Pendidikan > Teori, Penelitian Pendidikan Pendidikan > Penelitian Tindakan Kelas > Metode Belajar Mengajar Pendidikan > Penelitian Tindakan Kelas > Pendidikan Dasar dan Menengah |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Users 22344 not found. |
Date Deposited: | 20 Jun 2024 04:25 |
Last Modified: | 20 Jun 2024 04:25 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/45485 |
Actions (login required)
View Item |