CUT DEWI SEPTIANI, . (2024) PELANGGARAN MAKSIM DALAM PRINSIP KESANTUNAN PADA NOVEL KAMI (BUKAN) SARJANA KERTAS KARYA J.S. KHAIREN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA FIKSI UNTUK PESERTA DIDIK SMA KELAS XII. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (538kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (268kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (482kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (231kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (141kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (203kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (860kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk pelanggaran maksim kesantunan dalam novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas karya J.S. Khairen serta faktor-faktor yang menyebabkan ketidaksantunan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Objek yang menjadi fokus penelitian ini adalah pelanggaran maksim dalam prinsip kesantunan. Sumber data penelitian ini berasal dari novel Kami Bukan Sarjana Kertas karya J.S. Khairen. Data penelitian ini berupa dialog pada novel Kami Bukan Sarjana Kertas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik membaca dan teknik catat sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu 1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa data yang ditemukan pada novel sebanyak 38 data pasangan ujaran, pelanggaran maksim yang paling banyak terkandung dalam novel adalah pelanggaran maksim kesepakatan yang berjumlah 16 data dengan persentase sebanyak 42%, sedangkan yang paling sedikit adalah pelanggaran maksim kedermawanan dan kesimpatian yang berjumlah 5 data dengan persentase masing-masing 2%. Pada faktor penyebab ketidaksantunan bertutur dari 38 pasangan ujaran ditemukan 48 faktor yang mempengaruhinya. Faktor penyebab ketidaksantunan bertutur yang paling banyak terkandung dalam novel adalah faktor penutur didorong rasa emosi ketika bertutur yang berjumlah 17 data dengan persentase sebanyak 35%, sedangkan yang paling sedikit adalah faktor penutur menyampaikan tuduhan atas dasar kecurigaan berjumlah 1 data dengan persentase sebanyak 2%. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat diimplikasikan menjadi alternatif dari materi teks cerita fiksi dengan pembelajaran bahasa Indonesia kelas XII fase F pada elemen membaca dan memirsa. Kata Kunci: pelanggaran maksim, faktor penyebab ketidaksantunan, Kami (Bukan Sarjana Kertas), kesantunan berbahasa. *** This study aims to identify and analyze the forms of violation of politeness maxims in the novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas by J.S. Khairen as well as the factors that cause impoliteness. This research uses descriptive qualitative research design. The object that becomes the focus of this research is the violation of maxims in politeness principles. The data source of this research comes from the novel Kami Bukan Sarjana Kertas by J.S. Khairen. The data of this research is in the form of dialog in the novel Kami Bukan Sarjana Kertas. The data collection techniques used in this research are reading and note-taking techniques while the data analysis techniques used are 1) data reduction, (2) data presentation, and (3) drawing conclusions or verification. The results of the study state that the data found in the novel are 38 data pairs of utterances, the most maxims violation contained in the novel is the violation of the maxim of agreement which amounts to 16 data with a percentage of 42%, while the least is the violation of the maxim of generosity and sympathy which amounts to 5 data with a percentage of 2% each. In the factors causing the impoliteness of speech from 38 pairs of utterances, 48 influencing factors were found. The factor that causes the most speech impoliteness contained in the novel is the factor of speakers being driven by emotions when speaking which amounted to 17 data with a percentage of 35%, while the least is the violation of the maxims of generosity and sympathy which amounted to 35%. While the least is the factor of speakers conveying accusations on the basis of suspicion totaling 1 data with a percentage of 2%. The results of this study can then be implied as an alternative to the material of fiction story texts with Indonesian language learning in class XII phase F in the elements of reading and viewing. Keywords: maxim violation, factors causing impoliteness, Kami Bukan Sarjana Kertas, language politeness.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Sintowati Rini Utami, M.Pd. ; 2). Rahmah Purwahida, M.Pd. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Cut Dewi Septiani . |
Date Deposited: | 25 Nov 2024 01:21 |
Last Modified: | 25 Nov 2024 01:21 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/52197 |
Actions (login required)
View Item |