FASYA PRAYUNINDITA, . (2025) FENOMENA PHUBBING DALAM INTERAKSI SOSIAL REMAJA PADA JAM PELAJARAN SOSIOLOGI (STUDI KASUS: SMA NEGERI 27 JAKARTA). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (833kB) |
![]() |
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (809kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (475kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (129kB) | Request a copy |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (200kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (807kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, untuk menjelaskan makna perilaku phubbing dalam interaksi sosial pada peserta didik SMA Negeri 27 Jakarta. Kedua, untuk menjelaskan proses motivasi interaksi sosial pada peserta didik SMA Negeri 27 Jakarta dalam melakukan phubbing di jam pelajaran sosiologi. Ketiga, untuk menjelaskan bentuk interaksi sosial pada peserta didik SMA Negeri 27 Jakarta dalam melakukan phubbing di jam pelajaran sosiologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang menghasilkan data deskriptif dengan pendekatan yang dilakukan peneliti kepada subjek. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan terhadap subjek, wawancara secara mendalam, dokumentasi dan studi kepustakaan yang relevan. Subjek yang diambil merupakan peserta didik SMA Negeri 27 Jakarta sejumlah 5 (lima) orang yang sekaligus merupakan pelaku phubbing pada jam pelajaran sosiologi. Selain itu, dalam penelitian ini juga menggunakan triangulasi data sejumlah 9 (tiga) orang yang terdiri dari 2 (dua) guru sosiologi SMA Negeri 27 Jakarta, 1 (satu) staf wakil kesiswaan SMA Negeri 27 Jakarta, 1 (satu) guru Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 27 Jakarta, 3 (tiga) teman kelas dari informan, dan 2 (dua) orang tua murid peserta didik. Penelitian ini menemukan perilaku phubbing pada peserta didik memiliki makna sebagai masalah sosial di sekolah. Perilaku phubbing pada peserta didik dapat ditemukan dibeberapa situasi pada saat pelajaran sedang berlangsung, pada saat diskusi dengan guru, diskusi kelompok, dan juga saat mengobrol dengan teman di kelas. Peserta didik melakukan phubbing diantaranya karena adanya kejenuhan dalam belajar, Fear of Missing Out (FOMO), dan kecanduan internet. Bentuk interaksi sosial yang ditunjukkan adalah dengan berinteraksi secara maya melalui smartphone seperti bermain media sosial dan game. Adapun hasil dari perilaku phubbing tersebut berdampak pada penurunan kualitas dalam berkomunikasi, penurunan prestasi belajar dan nilai akademis. Untuk mengatasi masalah ini, pihak sekolah telah mengambil langkah-langkah seperti membuat aturan penggunaan smartphone yang disosialisasikan saat MPLS, menerapkan kebijakan pengumpulan smartphone oleh guru piket selama jam pelajaran dan memiliki kesepakatan di masing-masing kelas terkait penggunaan smartphone sebagai pengingat di kelas untuk mengurangi perilaku phubbing. ***** This research has three main objectives. First, to explain the meaning of phubbing behavior in social interactions among students at SMA Negeri 27 Jakarta. Second, to explain the motivational process of social interaction among students at SMA Negeri 27 Jakarta in phubbing during sociology class hours. Third, to explain the form of social interaction among students at SMA Negeri 27 Jakarta when phubbing during sociology class hours. This research uses a qualitative approach with a case study method which produces descriptive data using the approach taken by the researcher to the subject. The data collection techniques in this research are by observing the subject, in-depth interviews, documentation and relevant literature studies. The subjects taken were 5 (five) students of SMA Negeri 27 Jakarta who were also perpetrators of phubbing during sociology class hours. Apart from that, this research also used data triangulation from 9 (three) people consisting of 2 (two) sociology teachers at SMA Negeri 27 Jakarta, 1 (one) student representative staff at SMA Negeri 27 Jakarta, 1 (one) Counseling Guidance teacher (BK) SMA Negeri 27 Jakarta, 3 (three) classmates of the informant, and 2 (two) parents of students. This research found that phubbing behavior in students has the meaning of a social problem at school. Phubbing behavior in students can be found in several situations during lessons, during discussions with the teacher, group discussions, and also when chatting with friends in class. Students phubbing, including because of boredom in studying, Fear of Missing Out (FOMO), and internet addiction. The form of social interaction shown is by interacting virtually via smartphone, such as playing social media and games. The results of this phubbing behavior have an impact on reducing the quality of communication, decreasing learning achievement and academic grades. To overcome this problem, the school has taken steps such as creating rules for using smartphones which are socialized during MPLS, implementing a policy of collecting smartphones by picket teachers during class hours and having an agreement in each class regarding the use of smartphones as a reminder in class to reduce phubbing behavior.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Syaifudin, M.Kesos. ; 2). Devi Septiandini, M.Pd |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | Users 26496 not found. |
Date Deposited: | 19 Feb 2025 04:05 |
Last Modified: | 19 Feb 2025 04:05 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53108 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |