KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN TINGGI (STUDI KUALITATIF PADA MAHASISWA RANTAU ASAL PAPUA DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA)

HANA AVIELA FEDRIA WOWOR, . (2025) KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN TINGGI (STUDI KUALITATIF PADA MAHASISWA RANTAU ASAL PAPUA DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (906kB)
	Text BAB 1.pdf Download (189kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (258kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (231kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam tatanan kehidupan sosial serta lembaga pendidikan pertama bagi seorang individu. Orang tua mengambil peran dalam memberi pemahaman serta dukungan kepada anak untuk bersekolah ataupun melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu, peneliti hendak mengetahui lebih dalam komunikasi keluarga antara orang tua dan mahasiswa asal Papua sehingga memotivasi mereka melanjutkan pendidikan tinggi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori diri oleh Carl Rogers yang memberi pandangan bahwa diri terbentuk karena hubungan dan memerlukan komunikasi di dalamnya. Peneliti menggunakan konsep pola komunikasi keluarga untuk memilah komunikasi keluarga mahasiswa Papua, yaitu pola komunikasi berorientasi kesesuaian dan pola komunikasi berorientasi percakapan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan paradigma kontruktivisme. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa rantau asal Papua yang berkuliah di Universitas Negeri Jakarta, orang tua mahasiswa dan satu orang informan kunci yang merupakan dosen psikologi yang berfokus pada psikologi keluarga. Penarikan informan dilakukan menggunakan Teknik purposive sampling, yaitu informan yang dipilih sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan peneliti. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan hasilnya dianalisis mengikuti langkah-langkah dari Creswell. Untuk menguji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pola komunikasi berorientasi kesesuaian, nilai telah dibagi oleh orang tua sejak mereka masih kecil. Nilai-nilai yang telah tertanam tersebut memberi motivasi bagi mahasiswa untuk menjalani pendidikan tinggi. Lingkungan komunikasi yang harmonis, adanya kepercayaan dan kepatuhan kepada orang tua memberi semangat dan arahan bagi mahasiswa sehingga mendukung jalannya pendidikan mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta dengan baik. Dalam pola komunikasi berorientasi percakapan, adanya keterlibatan anggota keluarga dalam komunikasi sehingga dapat saling mendukung. Terdapat juga komunikasi yang bebas di mana mahasiswa dapat bercerita dengan bebas mengenai keadaan mereka. Walau intensitas komunikasi tidak sesering saat di rumah, namun ada keterbukaan dalam komunikasi keluarga yang membentuk kepercayaan dan saling memahami. Keluarga mahasiswa Papua juga mempunyai waktu khusus untuk berkomunikasi secara intens. Keterbukaan dalam komunikasi memberi semangat dan memotivasi mahasiswa Papua untuk menjalani pendidikan dengan baik. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah dalam komunikasi keluarga mahasiswa Papua berorientasi kesesuaian terdapat kesamaan nilai, keyakinan, dan sikap mengenai pendidikan tinggi, terdapat keharmonisan, penghindaran konflik, ketergantungan dan kepatuhan kepada orang tua yang memotivasi mahasiswa untuk menjalani pendidikan tinggi dengan baik. Dalam komunikasi keluarga mahasiswa yang berorientasi pada percakapan, terdapat keterlibatan seluruh anggota keluarga, kebebasan, intensitas yang dibutuhkan, percakapan mandalam, serta keterbukaan sehingga memberi perasaan semangat dan memotivasi mahasiswa untuk bangkit dan berkuliah dengan baik. The family is the smallest social group in the social life order and the first educational institution for an individual. Parents play a role in providing understanding and support for children to go to school or continue their education. Therefore, the researcher wants to know more about family communication between parents and Papuan students so as to motivate them to continue their higher education. In this study, the researcher uses the theory of self by Carl Rogers which provides the view that the self is formed because of relationships and requires communication in it. The researcher uses the concept of family communication patterns to sort out Papuan student family communication, namely communication patterns oriented to conformity and communication patterns oriented to conversation. The method used in this study is descriptive qualitative with a constructivism paradigm. The subjects of this study were Papuan students studying at the State University of Jakarta, the students' parents and one key informant who is a psychology lecturer who focuses on family psychology. The drawing of informants was carried out using the purposive sampling technique, namely informants who were selected according to the criteria needed by the researcher. The researcher collected data through interviews and the results were analyzed following the steps from Creswell. To test the validity of the data, the researcher used data triangulation. The results of the study show that in the communication pattern oriented to conformity, values have been shared by parents since they were little. The values that have been embedded motivate students to undergo higher education. A harmonious communication environment, trust and obedience to parents provide encouragement and direction for students so that they support the progress of student education at the State University of Jakarta well. In the communication pattern oriented to conversation, there is involvement of family members in communication so that they can support each other. There is also free communication where students can talk freely about their situation. Although the intensity of communication is not as frequent as at home, there is openness in family communication that builds trust and mutual understanding. Papuan students' families also have special time to communicate intensively. Openness in communication encourages and motivates Papuan students to undergo education well. The conclusion in this study is that in the communication of Papuan students' families oriented to conformity there are similarities in values, beliefs, and attitudes regarding higher education, there is harmony, avoidance of conflict, dependence and obedience to parents that motivate students to undergo higher education well. In student family communication that is oriented towards conversation, there is involvement of all family members, freedom, the required intensity, in-depth conversation, and openness so as to provide a feeling of enthusiasm and motivate students to get up and study well.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	Dr. Marisa Puspita Sary, M.Si. ; Dr. Maulina Larasati P, M.I.Kom.
Subjects:	Ilmu Sosial > Komunikasi
Divisions:	FIS > S1 Ilmu Komunikasi
Depositing User:	Users 26773 not found.
Date Deposited:	25 Feb 2025 07:42
Last Modified:	25 Feb 2025 07:42
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53506

Actions (login required)

View Item