KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM PENGUNGKAPAN DIRI REMAJA TUNARUNGU KORBAN BULLYING DI KECAMATAN KALIDERES

YUSTINA, . (2025) KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM PENGUNGKAPAN DIRI REMAJA TUNARUNGU KORBAN BULLYING DI KECAMATAN KALIDERES. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf.pdf Download (914kB)
	Text BAB 1.pdf.pdf Download (207kB)
	Text BAB 2.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (415kB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (77kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf.pdf Download (145kB)
	Text LAMPIRAN.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pengalaman remaja tunarungu di Kecamatan Kalideres yang kehilangan kepercayaan diri akibat bullying yang dialaminya sehingga menjadikan remaja tersebut menjadi pribadi yang menutup diri. Hal ini mendorong pentingnya orang tua berperan dalam prosesnya pengungkapan diri melalui komunikasi interpersonal yang dilakukan pada remaja tunarungu tersebut, sehingga orang tua mampu mendapatkan bentuk solusi dalam mengembalikan kepercayaan diri remaja tersebut. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi interpersonal orang tua dalam pengungkapan diri remaja tunarungu di Kecamatan Kalideres. Adapun penelitian ini bermanfaat sebagai acuan untuk membantu para orang tua dalam memahami komunikasi interpersonal yang efektif bagi remaja tunarungu yang menjadi korban bullying dalam pengungkapan diri mereka. Dalam meneliti hal tersebut, peneliti menggunakan teori penetrasi sosial. Teori penetrasi sosial adalah menjelaskan hubungan interpersonal dalam tahap pengembangan mulai dari tahap dangkal hingga tahap yang intim, teori ini melewati beberapa tahapan yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi afektif, tahap afektif, tahap stabil dan tahap depenetration. Teori ini ditemukan oleh Irwin Altman & Dalmas Taylor pada tahun 1973. Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu komunikasi interpersonal dengan empat langkah efektivitas tentang karakteristik komunikasi yang diperlukan dalam komunikasi yang efektif yaitu keterbukaan, manajemen interaksi, empati dan sikap mendukung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Paradigma penelitian ini adalah konstruktivisme. Kemudian Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara dengan empat informan, yaitu ibu dari anak tunarungu dan satu key informant yaitu guru pengajar tunarungu serta adanya hasil dokumentasi bersama dengan informan. Kemudian pengkodingan yang digunakan dalam penelitian ini adalah open coding. Keterbatasan penelitian ini adalah tidak menjadikan anak tunarungu sebagai subjek penelitian, hal ini dikarenakan keterbatasan pada pendengaran dan komunikasi yang tidak memungkinkan peneliti melakukan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal orang tua dalam pengungkapan diri remaja tunarungu korban bullying di Kecamatan Kalideres, disimpulkan menjadi beberapa poin penting yang dibagi menjadi empat langkah keefektifan komunikasi interpersonal yaitu keterbukaan, manajemen interaksi, empati, dan sikap mendukung seta teori penetrasi sosial. Pada langkah keterbukaan terdapat anak tunarungu yang memiliki kepribadian semi privat atau semi terbuka, sehingga mereka memerlukan ruang dan waktu tanpa ada tekanan. Kemudian ibu melakukan tahapan pendekatan. Pada langkah manajemen interaksi yaitu dari adanya tahap pendekatan, kemudian keefektifan ibu dalam mengidentifikasi komunikasi verbal dan non verbal pada anak, serta kemampuan ibu dalam memberikan respons dan umpan balik membuat anak tunarungu merasa nyaman dan mampu terbuka untuk menceritakan kejadian bullyingnya. Pada langkah empati dari pengakuan anak mengenai bullying tersebut berdampak pada kepercayaan dirinya dan mengutarakan perkataan negatif mengenai fisik anak tunarungu tersebut, sehingga memunculkan respon empati pada ibu. Lalu pada langkah sikap mendukung yaitu ibu memberikan bentuk dukungan seperti konsisten menjaga komunikasi secara intens dan terbuka, memberi semangat, memberi pujian atau penghiburan, mengajak anak melakukan kegiatan positif, dan mendampingi mereka dalam membangun hubungan sosial. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal orang tua dalam pengungkapan diri remaja tunarungu memerlukan empat langkah keefektifan komunikasi yaitu langkah keterbukaan, kemudian langkah manajemen interaksi, lalu langkah empati dan langkah sikap mendukung. Namun peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya melibatkan ayah dalam proses wawancara, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dalam penelitian yang tidak memungkinkan keterlibatan ayah. Selain itu, keterbatasan kemampuan anak tunarungu juga menjadi kendala dalam proses wawancara. ***** The experience of a deaf teenager in Kalideres District who lost his self-confidence due to the bullying he experienced, made the teenager become a closed person. This encourages the importance of parental involvement in the self- socialization process through interpersonal communication carried out with deaf teenagers, so that parents are able to find solutions to restore the teenager's self-confidence. The aim of this research is to determine interpersonal communication between parents in self-disclosure of deaf adolescents in Kalideres District. This research is useful as a reference to help parents understand effective interpersonal communication for deaf teenagers who are victims of bullying in expressing themselves. In researching this, researchers used social penetration theory. Social penetration theory explains interpersonal relationships in stages of development starting from the superficial stage to the intimate stage. This theory goes through several stages, namely the orientation stage, affective exploration stage, affective stage, stable stage and depenetration stage. This theory was discovered by Irwin Altman & Dalmas Taylor in 1973. This research uses one variable, namely interpersonal communication with four steps of effectiveness regarding the communication characteristics needed for effective communication, namely openness, interaction management, empathy and supportive attitude. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. The paradigm of this research is constructivism. Then, the data collection technique used in this research used interviews with four informants, namely mothers of deaf children and one key informant, namely a deaf teacher, and documented the results together with the informants. Then the coding used in this research is open coding. The limitation of this research is that it does not use deaf children as research subjects, this is due to limitations in hearing and communication so it is not possible for researchers to conduct interviews. The results of this research show that parents' interpersonal communication in self-disclosure of deaf teenagers who are victims of bullying in Kalideres District is summarized in several important points which are divided into four steps of interpersonal communication effectiveness, namely openness, interaction management, empathy, and supportive attitudes and social penetration theory. At the openness stage, there are deaf children who have semi-private or semi-open personalities so they need space and time without pressure. Then the mother carried out the approach stages. In the interaction management step, namely from the approach stage, then the mother's effectiveness in identifying verbal and nonverbal communication in children, as well as the mother's ability to provide responses and feedback, make deaf children feel comfortable and able to speak openly. bullying incident. In the empathy step, the child's confession about bullying has an impact on his self-confidence and he expresses negative words about the deaf child's physical appearance, thereby causing an empathetic response in the mother. Then in the supportive attitude step, the mother provides forms of support such as consistently maintaining intense and open communication, providing encouragement, providing praise or comfort, inviting children to do positive activities, and accompanying them in building social relationships. In this research it can be concluded that interpersonal communication between parents in self-disclosure of deaf adolescents requires four steps of communication effectiveness, namely openness steps, then interaction management steps, then empathy steps and supportive attitude steps. However, researchers suggest that future research involve fathers in the interview process, this is due to limitations in the research which do not allow for father involvement. Apart from that, the limited abilities of deaf children are also an obstacle in the interview process.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. Maulina Larasati Putri, M.I.Kom. ; 2). Dr. Vera Wijayanti Sutjipto, M.Si
Subjects:	Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions:	FIS > S1 Ilmu Komunikasi
Depositing User:	Users 26744 not found.
Date Deposited:	28 Feb 2025 01:09
Last Modified:	28 Feb 2025 01:09
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53804

Actions (login required)

View Item