GAYA BAHASA SATIRE DALAM KOMEDI TUNGGAL "PAHLAWAN PERLU TANDA JASA" KARYA ABDUR ARSYAD SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT DI SMA

HARIS MUNANDAR, . (2025) GAYA BAHASA SATIRE DALAM KOMEDI TUNGGAL "PAHLAWAN PERLU TANDA JASA" KARYA ABDUR ARSYAD SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT DI SMA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (432kB)
	Text BAB 1.pdf Download (294kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (336kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (244kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (668kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa satire dalam komedi tunggal “Pahlawan Perlu Tanda Jasa” karya Abdur Arsyad. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi, yaitu mendeskripsikan gaya bahasa satire yang terdapat dalam komedi tunggal “Pahlawan Perlu Tanda Jasa” karya Abdur Arsyad. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 126 data yang terbagi menjadi masing-masing 63 data bentuk satire dan target satire. Dari 63 data bentuk satire terbagi menjadi 19 data (30%) bentuk satire formal satire, 10 data (16%) bentuk satire parodi, 16 data (25%) bentuk satire ironi, 13 data (21%) bentuk satire alegori, dan 5 data (8%) bentuk satire menippean satire. Dari 63 data target satire yang terbagi menjadi 20 data (32%) target satire episodic, 18 data (29%) target satire personal, 22 data (35%) target satire experential, dan 3 data (5%) target satire textual. Bentuk satire yang paling mendominasi untuk menyampaikan satire adalah formal satire. Hal ini disebabkan dalam komedi tunggal tersebut cenderung melakukan kritikan secara langsung agar adanya perubahan untuk menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini selanjutnya dapat diimplikasikan menjadi alternatif dari materi teks anekdot yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas X fase E pada elemen berbicara dan mempresentasi dengan pembelajaran teks anekdot. **** This study aims to describe the figurative language satire on stand up comedy “Pahlawan Perlu Tanda Jasa” by Abdur Arsyad. This study uses a qualitative desriptive method with content analysis techniques, namely descrbing the figurative language satire on stand up comedy “Pahlawan Perlu Tanda Jasa” by Abdur Arsyad. The results of this study show that there are 126 data divided into 63 satire form data and satire target data each. Of the 63 data on satire forms, it was divided into 19 data (30%) on formal satire forms of satire, 10 data (16%) on parody satire forms, 16 data (25%) on satire forms of irony, 13 data (21%) on satire forms of allegory satire, and 5 data (8%) on satire forms with satire on satire. Of the 63 satire target data, it was divided into 20 data (32%) episodic satire targets, 18 data (29%) personal satire targets, 22 data (35%) experential satire targets, and 3 data (5%) textual satire targets. The most dominant form of satire for conveying satire is formal satire. This is because in single comedy tends to criticize directly so that there is a change for the better. This research can then be implicated as an alternative to phase e Indonesian language learning on the elements of speaking and presenting with the main learning material of anecdote text.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Dr. Edi Puryanto, M.Pd. ; 2). Etsa Purbarani, M.Pd.
Subjects:	Bahasa dan Kesusastraan > Linguistik Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions:	FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User:	Users 27087 not found.
Date Deposited:	28 Feb 2025 02:45
Last Modified:	28 Feb 2025 02:45
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/53875

Actions (login required)

View Item