NADIA APRILIANI, . (2025) PERILAKU BAHASA KASAR (ABUSIVE LANGUAGE) ANAK USIA 6-8 TAHUN DALAM INTERAKSI DENGAN TEMAN SEBAYA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (967kB) |
![]() |
Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (248kB) |
![]() |
Text
BAB II LANDASAN TEORI.pdf Restricted to Registered users only Download (439kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB II METODOLOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (408kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB IV HASIL PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (148kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Penggunaan bahasa kasar pada anak usia 6-8 tahun kian menjadi fenomena sosial yang memprihatinkan, khususnya dalam interaksi mereka dengan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana perilaku bahasa kasar muncul dalam interaksi sehari-hari anak, serta proses interaksi yang mendasarinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada anak-anak berusia 6-8 tahun yang tinggal di Kampung Pulo Jahe RW 05, Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap aktivitas anak saat berinteraksi dengan teman sebayanya di lingkungan bermain. Teknik analisis data merujuk pada model penjodohan pola Campbell di mana peneliti merumuskan pernyataan umum, mengurutkan pernyataan, serta pengembangan peta konsep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak sering kali menggunakan kata-kata kasar yang merujuk pada nama hewan, konotasi seksual, atau kata-kata yang mengekspresikan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti menghina dan merendahkan orang lain dalam konteks bermain dan bercanda, yang sebagian besar dipengaruhi oleh interaksi sosial, peniruan dari teman sebaya, serta rendahnya kesadaran terhadap norma bahasa santun. Perilaku bahasa kasar sering muncul dalam situasi bermain, bersaing, atau saat terjadi konflik ringan, yang digunakan sebagai ekspresi spontan dari emosi seperti marah, kesal, atau ingin menunjukkan dominasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan bahasa kasar merupakan hasil dari pengaruh lingkungan sosial dan minimnya pengawasan serta pembimbingan dari orang dewasa. Oleh karena itu, perlunya keterlibatan aktif keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan komunikasi yang positif dan membangun kesadaran anak untuk menggunakan bahasa yang santun dalam kehidupan sehari-hari. **** The use of abusive language in children aged 6-8 years is increasingly becoming a social phenomenon of concern, especially in their interactions with peers. This study aims to describe how abusive language behavior appears in children's daily interactions, as well as the underlying interaction process. This research uses a qualitative approach with a case study method on children aged 6-8 years who live in Kampung Pulo Jahe RW 05, Kelurahan Jatinegara, East Jakarta. Data were collected through observation, interviews, and documentation of children's activities when interacting with their peers in the play environment. Data analysis techniques refer to Campbell's pattern matching model where researchers formulate general statements, sort statements, and develop concept maps. The results show that children often use abusive words that refer to animal names, sexual connotations, or words that express unpleasant circumstances, such as insulting and demeaning others in the context of playing and joking, which is largely influenced by social interaction, imitation from peers, and low awareness of polite language norms. Abusive language behavior often appears in play situations, competition, or during mild conflicts, which are used as spontaneous expressions of emotions such as anger, annoyance, or wanting to show dominance. This study concludes that the use of abusive language is a result of the influence of the social environment and the lack of supervision and guidance from adults. Therefore, there is a need for active involvement of families, schools, and communities in creating a positive communication environment and building children's awareness to use polite language in everyday life.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Prof. Dr. Sofia Hartati, M.Si. ; 2) Niken Pratiwi, M.Pd. |
Subjects: | Ilmu Sosial > Komunitas Sosial, Ras dan Kelompok Pendidikan > Pendidikan Dasar Pendidikan > Pendidikan Dasar > Pendidikan Anak |
Divisions: | FIP > S1 Pendidikan Guru PAUD |
Depositing User: | Nadia Apriliani |
Date Deposited: | 13 Aug 2025 02:38 |
Last Modified: | 13 Aug 2025 02:38 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/60285 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |