NABILA SYAFIRA, . (2021) THE LOSS OF AGENCY AND RESILIENCE OF THE SYMBOLIC VIOLENCE VICTIM IN BHARATI MUKHERJEE'S WIFE. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (311kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (452kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (241kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana seorang perempuan India yang mengalami kekerasan simbolik secara bertahap kehilangan keagenan dan resiliensinya dalam Wife karya Bharati Mukherjee. Dengan menggunakan konsep habitus, ranah, dan modal Bourdieu dan konsep kekerasan simbolik Bourdieu serta dilengkapi dengan teori alienasi perempuan Alison Jaggar, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis untuk menganalisis proses kekerasan simbolik yang secara bertahap menghilangkan keagenan dan resiliensi Dimple. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan simbolik terhadap Dimple dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ranah masyarakat India yang patriarki yang menempatkannya pada posisi inferior karena statusnya sebagai perempuan, dan modal serta habitus yang ia dan orang-orang di sekitarnya miliki. Lebih lanjut terungkap bahwa kekerasan simbolik terhadap Dimple yang membuatnya tunduk pada nilai-nilai yang dipaksakan padanya dan membuatnya berada di bawah dominasi suaminya terjadi dalam tiga strategi yang berbeda yaitu salah pengenalan, merendahkan, dan persetujuan dan keterlibatan. Melalui strategi-strategi ini, perlakuan dan praktik kurang menyenangkan yang dilakukan terhadap Dimple dinormalisasi dan diterima oleh Dimple. Tindakan kekerasan simbolik ini menghasilkan keterasingan Dimple dari dirinya sendiri dan aspek kehidupannya termasuk tubuhnya, prosesnya menjadi ibu, dan kapasitas intelektualnya. Akibatnya, Dimple kehilangan keagenannya atau kemampuannya untuk membuat pilihan bebasnya sendiri dan juga kehilangan resiliensinya karena tekanan psikologis yang diakibatkan oleh keterasingannya dari dirinya sendiri. Dimple yang kehilangan keagenan dan resiliensinya mulai berhalusinasi dan berpikir untuk bunuh diri. Pada akhirnya, karena ia sudah tidak bisa mengatasi tekanan yang ia alami, Dimple menjadi tidak waras dan berakhir membunuh suaminya. This study aims to investigate how an Indian woman who experienced symbolic violence gradually lost her agency and resilience in Wife written by Bharati Mukherjee. Deploying Bourdieu’s concept of habitus, field, and capital and Bourdieu’s concept of symbolic violence and complemented by Alison Jaggar’s female alienation theory, this study applies descriptive analytical method to analyse the process of symbolic violence that gradually removed Dimple’s agency and resilience. The result of the study indicates that the symbolic violence towards Dimple was influenced by several factors such as the patriarchal field of Indian society that placed her in inferior position due to her status as a woman, and the capital and habitus that she and the people around her have. Furthermore, it is revealed that the symbolic violence towards Dimple that kept her submissive towards the values imposed to her and kept her under the domination of her husband occurs in three different strategies; misrecognition, condescension, and consent and complicity. Through these strategies, the unpleasant acts and practices subjected to Dimple were normalized and accepted by Dimple. These acts of symbolic violence generated Dimple’s alienation from herself and her life aspects including her body, her motherhood experience, and her intellectual capacities. Consequently, Dimple lost her agency or the capability to make her own free choices and also lost her resilience due to the psychological distress that resulted from her alienation from herself. Dimple who lost her agency and resilience began to hallucinate and have the idea to commit suicide. In the end, as she could no longer cope up with the distress, she became insane and ended up murdering her husband.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Eka Nurcahyani, M.Hum. ; 2). Eva Leiliyanti, Ph.D. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Inggris |
Divisions: | FBS > S1 Sastra Inggris |
Depositing User: | Users 11050 not found. |
Date Deposited: | 07 Sep 2021 03:46 |
Last Modified: | 07 Sep 2021 03:46 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/19692 |
Actions (login required)
View Item |