DAMPAK PEER ATTACHMENT (TEMAN SEBAYA) TERHADAP PERILAKU NAKAL REMAJA di SEKOLAH. ( Studi Kasus Kenakalan Siswa Remaja Di SMP Negeri 80 Halim)

AYU CIPTANINGRUM, . (2017) DAMPAK PEER ATTACHMENT (TEMAN SEBAYA) TERHADAP PERILAKU NAKAL REMAJA di SEKOLAH. ( Studi Kasus Kenakalan Siswa Remaja Di SMP Negeri 80 Halim). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Skripsi Ayu Ciptaningrum.pdf

Download (7MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak teman sebaya terhadap perilaku nakal seorang remaja. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 80 Halim dengan jangka waktu penelitian pada bulan Februari sampai bulan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam peneltian ini ialah Studi Kasus dengan pendekatan Kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber informasi penelitian ini didapat dari enam siswa kelas 7 SMP Negeri 80 sebagai Informan, guru Bimbingan Konseling dan guru PPKN sebagai Key Informan, dan dosen Jurusan Bimbingan Konseling UNJ sebagai Expert Opinion. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk kenakalan siswa remaja di SMP Negeri 80 beragam, mulai dari tingkat paling rendah seperti tidak mengerjakan PR, terlambat datang ke sekolah, kemudian kenakalan tingkat sedang seperti merokok, dan berkelahi dengan siswa dari sekolah lain, hingga kenakalan tingkat berat seperti berpacaran yang tidak sehat dan mulai mencoba obat-obatan terlarang. Latar belakang seorang remaja melakukan perilaku nakal disebabkan oleh terbawa pergaulan oleh teman mereka yang tidak baik. Hal ini mengakibatkan seorang remaja mendapatkan hukuman dari guru, labeling buruk dari orang terdekat, dan membuat malu orang tua. Adapun cara teman sebaya dalam memberikan dampak perilaku nakal pada seorang remaja yaitu melalui interaksi yang dilakukan dengan remaja tersebut. Ketika bermain bersama, seorang teman dekat akan menanamkan kebiasaan mereka kepada seorang remaja melalui kegiatan yang dilakukan bersama-sama maupun pengalaman baru yang akan diajarkan oleh teman dekat pada remaja, dan cenderung bersifat negatif. Upaya pencegahan dan penanggulangan perilaku nakal siswa yang dilakukan pihak sekolah sudah cukup baik, upaya ini berupa dibuatnya peraturan sekolah dengan sanksi tegas, guru memberikan suri teladan yang baik pada anak didiknya, memantau perkembangan siswa melalui komunikasi secara kontinue dengan orangtua mereka, dan diadakannya kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku nakal remaja merupakan dampak dari pergaulan yang salah dengan teman sebaya mereka. Kenakalan tersebut akan mengakibatkan seorang remaja mendapat hukuman dari sekolah, membuat malu orang tua, serta remaja akan merasa malu dan menyesal atas apa yang telah diperbuatnya selama ini. This research aims to know the impact of teenager’s peers on their misbehavior. This research was conducted at SMP Negeri 80 Halim within February to May 2017. The method used on this research is Case Study with Qualitative approach. The technique used to collect data is through observation, interviews, and documentation. The information resources for this research was obtained from six 7th grade student of SMP Negeri 80 as Informant, Counseling and PPKN Teacher as Key Informant, and UNJ’s Counseling Lecturer as Expert Opinion. The results show that teenage student’s misbehavior at SMP Negeri 80 varies, from the lowest-level such as not doing home assignments, coming late to school, and then mid-level misbehavior such as smoking and fights with other students, to high-level of misbehavior such as unhealthy relationship and taking illegal drugs. The background of the teen student’s misbehavior is caused by other bad student’s behavior as their environment. This caused the student to receive punishments from the teachers, bad label by people close to them, and bring shame to their parent. Misbehaviour from one student may impact other students through constant interaction. When the hang out together, their peer may instill bad behavior to other students by ding activities together, or through new experiences that taught by their close friends on teenages, which is mostly negative behavior. The school’s effort on how to prevent and overcome this misbehavior on their students is already sufficient. These efforts consist of rules with strict punishments, teachers showing good behavior as role-model for the students, overwatch the student’s development through continued communication with their parents, and having extracurricular activities at school. Based on this research, it can be concluded that student’s misbehavior is caused by bad association with their peers. These misbehavior may cause a student to receive punishments from the school’s authority, bring shame to their parents, which cause the student to feel ashamed and regretful of what they have done.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dr. Hj. Etin Solihatin, M.Pd 2) Irawaty, SH.,MH, Ph.D
Subjects: Ilmu Politik > Pancasila
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 28 Mar 2022 02:27
Last Modified: 28 Mar 2022 02:27
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25408

Actions (login required)

View Item View Item