PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, PROCEDURAL JUSTICE, OTONOMI KERJA, DAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP PERILAKU KERJA INOVATIF

GUSTIARTI LEILA, . (2022) PENGARUH PEMBERDAYAAN KARYAWAN, PROCEDURAL JUSTICE, OTONOMI KERJA, DAN WORK ENGAGEMENT TERHADAP PERILAKU KERJA INOVATIF. Doktor thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf Download (391kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (820kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (659kB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (344kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Seiring dengan meningkatnya persaingan global, organisasi dipaksa untuk menjadi inovatif. Oleh karena itu perilaku kerja inovatif menjadi prasyarat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji perilaku kerja inovatif yang dibentuk oleh pemberdayaan karyawan, procedural justice, otonomi kerja, dan work engagement dari karyawan perusahaan perkebunan milik negara. Sampel penelitian berjumlah 173 responden yang dalam penelitian ini adalah karyawan pada tingkat manajemen rendah (setara supervisor) yang dipilih dengan metode probability sampling, dengan teknik proporsional random sampling. Desain penelitian bersifat eksplanatori menggunakan desain cross sectional. Data dianalisa dengan PLS-SEM untuk menguji hubungan kausal di antara variabel yang diteliti, dengan menggunakan perangkat lunak Smart PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work engagement berpengaruh langsung dan positif terhadap perilaku kerja inovatif dan mampu menjadi mediator untukpengaruh pemberdayaan karyawan dan otonomi kerja terhadap perilaku kerja inovatif. Yang unik dari hasil penelitian ini adalah procedural justice tidak mampu meningkatkan perilaku kerja inovatif baik secara langsung maupun melalui mediator work engagement. Budaya Jarak Sosial dan Feminisme dari Hosftede (2011) yang masih kental di perusahaan ini menjadi factor penyebab. Hasil temuan dalam penelitian ini membawa implikasi pentingnya perusahaan untuk membangun iklim kerja inovatif. Oleh karena itu manajemen SDM perusahaan disarankan utuk membuat kebijakan untuk meningkatkan perilaku inovatif karyawan, mensosialisasikan proses kerja inovatif, melakukan pelatihan peningkatan perilaku kerja inovatif, mengaktifkan kelompok-kelompok kerja berbasis kerja inovatif, menyiapkan alat kerja yang menunjang inovatif, membuat program reward bagi karyawan yang mampu meningkatkan perilaku inovatif, dan melakukan pengawasan terhadap implementasi kebijakan inovatif. Kata-Kata Kunci: perilaku kerja inovatif, pemberdayaan karyawan, procedural justice, otonomi kerja, dan work engagement. As global competition increases, organizations are forced to be innovative. Therefore, innovative work behavior becomes an important necessity for the survival and development of an organization. This study aims to examine the innovative work behavior formed by employee empowerment, procedural justice, work autonomy, and work engagement from employees of a state-owned plantation company. The research sample amounted to 173 respondents who in this study are employees at low management level (equivalent to supervisor) who were selected by probability sampling method, with proportional random sampling technique. The research design is explanatory using a cross sectional design. The data were analyzed by PLS-SEM to test the causal relationship between the variables studied using the Smart PLS software. The results of the study indicate that work engagement has a direct and positive effect on innovative work behavior and is able to be a mediator for the influence of employee empowerment and work autonomy on innovative work behavior. What is unique from the results of this study is that procedural justice is not able to increase innovative work behavior either directly or through the mediation provided by work engagement. The Social Distance Culture and Feminism of Hosftede (2011) which are still strong in this company are the causative factors. The findings in this study have implications for the importance of companies to build an innovative work climate. Therefore, the company's HR management is advised to make policies to improve employees’ innovative behavior, socialize innovative work processes, conduct training to improve innovative work behavior, activate innovative work-based work groups, prepare tools that support innovation, create reward programs for employees who are able to improve innovative behavior, and supervise the implementation of innovative policies. Keywords: innovative work behavior, employee empowerment, procedural justice, work autonomy, and work engagement.

Item Type:	Thesis (Doktor)
Additional Information:	1). Prof. Dr. Hamidah, SE., M.Si 2). Dede Rahmat Hidayat, M.Psi., Ph.D
Subjects:	Manajemen > Manajemen Sumber Daya Manusia
Divisions:	PASCASARJANA > S3 Ilmu Manajemen
Depositing User:	Users 14641 not found.
Date Deposited:	26 Jul 2022 02:35
Last Modified:	26 Jul 2022 02:35
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/32062

Actions (login required)

View Item