KOMODIFIKASI BUDAYA DALAM KESENIAN ISLAM HADRAH (STUDI KASUS: KOMUNITAS HADRAH ANSHORURRASUL, KAMPUNG PUSPITA, CAKUNG TIMUR, JAKARTA TIMUR)

HANIFAH AGUS SAPUTRI, . (2020) KOMODIFIKASI BUDAYA DALAM KESENIAN ISLAM HADRAH (STUDI KASUS: KOMUNITAS HADRAH ANSHORURRASUL, KAMPUNG PUSPITA, CAKUNG TIMUR, JAKARTA TIMUR). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
01 COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
02 BAB I.pdf

Download (691kB)
[img] Text
03 BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
04 BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
05 BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (419kB) | Request a copy
[img] Text
06 BAB V.pdf

Download (220kB)
[img] Text
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (302kB)
[img] Text
08 LAMPIRAN.pdf

Download (476kB)

Abstract

ABSTRAK Hanifah Agus Saputri. Komodifikasi Budaya dalam Kesenian Islam Hadrah, (Studi Kasus : Komunitas Hadrah Anshorurrasul, Kampung Puspita, Cakung Timur, Jakarta Timur. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang terbentuknya komunitas Hadrah Anshorurrasul, mendeskripsikan keberadaan pertunjukan kesenian Hadrah ―Anshorurrasul‖ di Kampung Puspita, Cakung, Jakarta Timur dan menganalisis proses komodifikasi budaya yang dilakukan oleh kesenian Hadrah ―Anshorurrasul‖ di Kampung Puspita, Cakung, Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan di Kampung Puspita, Cakung Timur, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendektan kualitatif dengan metode studi kasus. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, dokumentasi, serta wawancara. Adapun subjek penelitian ini terdiri dari 8 informan yaitu Ustadz Ali (Pendiri), Fauzi Musyid (Pembina), Khoirul (Ketua), Ahmad Zulkahfi (Bendahara), Luthfiyani (Sekertaris), Adnan Silmi dan Riskiadi (Anggota), Yulia Ambar dan Bang Ibnu (Tokoh Masyarakat Kampung Puspita). Penelitian ini di lakukan di basecamp komunitas Hadrah Anshorurrasul dan di tempat festival seni hadrah, lalu di rumah Ustadz Ali di Kampung Puspita, Cakung Timur, Jakarta Timur pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas Hadrah Anshorurrasul telah melakukan komodifikasi pada seni Hadrah. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan konsep komodifikasi Vincent Mosco dengan beberapa bentuk komodifikasi yaitu komodifikasi isi, komodifikasi audien, dan komodifikasi pekerja. Komodifikasi budaya dalam penelitian ini terlihat dengan adanya perubahan nilai guna menjadi suatu nilai jual. Seni Hadrah yang mulanya hanya sebagai media dakwah saat ini sudah dapat menjadi media hiburan (seni pertunjukan) dengan melalui proses komodifikasi yang dilakukan oleh komunitas seperti perubahan dari segi penampilan yaitu busana, suara, tata panggung, dan aransemen musikalitas yang ditambahkan dengan unsur modern agar tidak terlihat monoton. Munculnya tuntutan masyarakat pada seni Hadrah yang menarik dan menghibur juga melatarbelakangi adanya komodifikasi budaya pada kesenian Hadrah Anshorurrasul. Kata Kunci: Komodifikasi Budaya, Pelestarian Budaya, Komunitas Hadrah Anshorurrasul ABSTRACT Hanifah Agus Saputri. Cultural Commodification in Hadrah Islamic Arts, (Case Study: Anshorurrasul Hadrah Community, Kampung Puspita, East Cakung, East Jakarta. Thesis of Sociology Education Study Program, Faculty of Social Sciences, Jakarta State University, 2020. This study aims to describe the background of the formation of the Anshorurrasul Hadrah community, describe the existence of the "Anshorurrasul" Hadrah art show in Kampung Puspita, Cakung, East Jakarta and analyze the process of cultural commodification carried out by Hadrah's art "Anshorurrasul" in Puspita Village, Cakung, East Jakarta. This research was conducted in Kampung Puspita, East Cakung, East Jakarta. This study uses a qualitative approach with a case study method. Data obtained in this study were obtained through observation, documentation, and interviews. The subjects of this study consisted of 8 informants namely Ustadz Ali (Founder), Fauzi Musyid (Builder), Khoirul (Leader), Ahmad Zulkahfi (Treasurer), Luthfiyani (Secretary), Adnan Silmi and Riskiadi (Anshorurrasul), Yulia Ambar and Bang Ibnu (Public Figure in Puspita Village). . The research was conducted at the Anshorurrasul Hadrah community base camp and at the hadrah art festival site, then at Ustadz Ali's home in Puspita Village, East Cakung, East Jakarta from May to June 2019. The results of this study indicate that the Hadrah Anshorurrasul community has carried out the commodification of the Hadrah art. This research will be analyzed using the theory of cultural commodification of Vincent Mosco with several forms of commodification, namely the commodification of content, the commodification of audiences, and the commodification of workers.Cultural commodification in this research can be seen from the change in use value into a sale value. Hadrah art which was originally only as a syiar media can now become a medium of entertainment (performance art) through the commodification process carried out by the community such as changes in appearance, namely fashion, sound, stage layout, and musical arrangements added with modern elements so as not to looks monotonous. The emergence of people's demands on the interesting and entertaining Hadrah art also formed the background of the cultural commodification of Hadrah Anshorurrasul's art. Keywords: Cultural Commodification, Cultural Preservation, Hadrah Anshorurrasul Community

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Abdi Rahmat, M.Si. ; 2). Devi Septiandini, M.Pd.
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Users 313 not found.
Date Deposited: 17 Feb 2020 13:30
Last Modified: 17 Feb 2020 13:30
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/3456

Actions (login required)

View Item View Item