PENGARUH TERPAAN MEDIA MENGENAI BERITA PABRIK SAMPO PALSU DI MEDIA SOSIAL TWITTER TERHADAP BRAND IMAGE SAMPO PANTENE (Studi Kuantitatif Pada Pengikut Akun Twitter @AreaJulid)

AMINAH DEVINA FAJRI, . (2022) PENGARUH TERPAAN MEDIA MENGENAI BERITA PABRIK SAMPO PALSU DI MEDIA SOSIAL TWITTER TERHADAP BRAND IMAGE SAMPO PANTENE (Studi Kuantitatif Pada Pengikut Akun Twitter @AreaJulid). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (694kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (749kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (219kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (472kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (544kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (171kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (277kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Hadirnya internet pada era ini membuat penyebaran berita pun semakin luas dan dapat memberikan dampak yang ditimbulkan dari seseorang yang terkena terpaan media. Salah satu media sosial yang kerap kali memberikan informasi terkini ialah media sosial Twitter. Salah satu fitur yang terdapat pada media sosial Twitter ialah autobase yang dimana pengikut dari akun autobase yang diikuti balik dapat mengirimkan informasi melewati direct messege dan akan otomatis disebar luaskan lewat autobase tersebut. Terdapat satu autobase Bernama @Areajulid yang membagikan informasi mengenai berita penggerebekan pabrik sampo palsu yang berlokasi di Tanggerang. Berita ini mendapatkan banyak perhatian dari pengikut autobase @Areajulid dengan mendapatkan 1,9 ribu balasan, 4.62 retweet, 1.446 kutipan (quote tweet) dan 39,9 ribu pengguna Twitter yang menyukai unggahan tersebut. Dengan adanya hal tersebut tujuan dari penelitian ini ialah, untuk mengetahui pengaruh terpaan media mengenai berita pabrik sampo palsu terhadap brand image sampo Pantene. Penelitian ini memiliki dua variabel yakni terpaan media sebagai variabel bebas dan brand image sebagai variabel terikat. Variabel terpaan media pada penelitian ini diukur dengan menggunakan dimensi yang dipaparkan oleh Endang yakni frekuensi dan juga durasi. Untuk pengukuran variabel brand image penelitian ini menggunakan dimensi yang dijelaskan oleh Kotler dan Keller yakni, favorable of brand association (Keunggulan asosiasi merek), Strength of brand association (Kekuatan asosiasi merek) dan Uniqueness of brand association (Keunikan asosiasi merek). Penelitian ini menggunakan teori media baru yang dikemukaan oleh Pierre Levvy yang memiliki dua pandangan terhadap media baru, yakni interaksi sosial dan juga integrasi sosial. Paradigma yang digunakan pada penelitian ini ialah paradigma positivisme, pendekatan yang digunakan pada penelitian ini ialah pendekatan penelitian kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah jenis penelitian eksplanatif dan juga menggunakan metode penelitian survey. Terdapat 1.446 populasi dan 313 sampel pada penelitian ini, tekni penarikan menggunakan teknik purposive sampling dengan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin. Penelitian ini menggunakan uji Kaisar-Meyer-Olkin dan juga Bartlett’s Test untuk menguji validitas dan menggunakan uji Cronbach Alpha untuk menguji reliabilitas. Analisis univariate pada penelitian ini dilihat pada nilai rata-rata yang ada pada tabel distribusi frekuensi. Adapun analisis bivariate pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan uji yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh terpaan media mengenai berita pabrik sampo palsu di media sosial Twitter terhadap brand image sampo Pantene. Sehingga diketahui bahwa H0 pada penelitan ini ditolak dan Ha diterima. Hasil dari penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat dan juga positif antara terpaan media mengenai berita pabrik sampo palsu di media sosial Twitter terhadap brand image sampo Pantene. Hal ini terjadi karena tingkat frekuensi pengikut akun Twitter autobase @Areajulid yang tinggi dalam melihat berita mengenai pabrik sampo palsu pada akun Twitter @Areajulid sehingga membangun persepsi mereka dalam menilai brand image sampo Pantene melalui nilai-nilai yang dimiliki oleh sampo Pantene seperti keuntungan yang diberikan oleh Pantene baik dari harga, kualitas ataupun manfaat dari produk Pantene.Tingginya durasi pembacaan pengikut akun Twitter @Areajulid tentang berita pabrik sampo palsu yang diunggah pada akun Twitter @Areajulid juga mempengaruhi mereka dalam menilai citra dari produk Pantene. Adapun saran yang peneliti berikan adalah sebagai berikut: penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperdalam kembali mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi brand image suatu merek. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas ruang lingkup pada penelitian. ***** The presence of the internet in this era makes the spread of news even wider and can have an impact on someone who is exposed to media exposure. One of the social media that often provides the latest information is Twitter social media. One of the features found on Twitter social media is autobase where followers from autobase accounts that are followed back can send information through direct messages and will be automatically disseminated through the autobase. There is an autobase named @Areajulid which shares information about the raid on a fake shampoo factory located in Tangerang. This news garnered a lot of attention from @Areajulid's autobase followers by getting 1.9K replies, 4.62 retweets, 1,446 quote tweets and 39.9K Twitter users who liked the post. With this in mind, the purpose of this study is to determine the effect of media exposure on fake shampoo factory news on the brand image of Pantene shampoo. This study has two variables, namely media exposure as the independent variable and brand image as the dependent variable. The media exposure variable in this study was measured using the dimensions described by Endang, namely frequency and duration. To measure the brand image variable, this study uses the dimensions described by Kotler and Keller, namely, favorable of brand association, Strength of brand association and Uniqueness of brand association. This study uses the new media theory proposed by Pierre Levvy who has two views on new media, namely social interaction and also social integration. The paradigm used in this study is the positivism paradigm, the approach used in this study is a quantitative research approach. The type of research used in this research is the type of explanatory research and also uses survey research methods. There are 1,446 populations and 313 samples in this study, the withdrawal technique uses a purposive sampling technique with the sample size using the Slovin formula. This study uses the Emperor-Meyer-Olkin test and also the Bartlett's Test to test the validity and uses the Cronbach Alpha test to test the reliability. Univariate analysis in this study is seen in the average value in the frequency distribution table. The bivariate analysis in this study uses simple linear regression analysis to determine the effect of the independent variable and the dependent variable. Based on the tests that have been carried out, the results show that there is an influence of media exposure regarding fake shampoo factory news on Twitter social media on the Pantene shampoo brand image. So it is known that H0 in this research is rejected and Ha is accepted. The results of the study also prove that there is a fairly strong and positive influence between media exposure to fake shampoo factory news on Twitter social media on the brand image of Pantene shampoo. This happens because of the high frequency of followers of the @Areajulid autobase Twitter account in seeing news about fake shampoo factories on the @Areajulid Twitter account so that they build their perception in assessing the brand image of Pantene shampoo through the values possessed by Pantene shampoo such as the benefits provided by Pantene shampoo. Pantene both in terms of price, quality, or benefits of Pantene products. The high duration of reading of followers on the Twitter account @Areajulid about fake shampoo factory news uploaded on the Twitter account @Areajulid also affects them in assessing the image of Pantene products. The suggestions that researchers give are as follows: further research is expected to be able to deepen again about what factors can affect the brand image of a brand. In addition, further research is expected to expand the scope of the research.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Kinkin Yuliaty Subarsa Putri, M.Si 2). Dr. Dini Safitri, M.Si
Subjects: Karya Umum > Jurnalisme, Media Berita, Penerbitan
Ilmu Sosial > Transportasi
Divisions: FIS > S1 Ilmu Komunikasi
Depositing User: Users 16202 not found.
Date Deposited: 09 Sep 2022 02:48
Last Modified: 09 Sep 2022 02:48
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/35519

Actions (login required)

View Item View Item