PUTRI ASTUTI RIANASARI, . (2011) KARYA TARI ORANG KAYO HITAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENCIPTAAN JACQUELINE SMITH. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
02 ABSTRAK dll (Autosaved).pdf Download (334kB) |
|
Text
01 cover.pdf Download (170kB) |
|
Text
Laporan Penulisan Karya.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penciptaan karya tari Orang Kayo Hitam didasari oleh sebuah tarian dari daerah Jambi yaitu tari Dana Syarah. Dana Syarah merupakan tari yang mengungkapkan ulasan ataupun pujian-pujian yang disampaikan lewat gerak dan lagu. Tari tersebut dapat mengalihkan para remaja maupun dewasa agar tidak melanggar norma adat dan agama. Agama Islam lebih berkembang lagi ketika kerajaan Jambi dipimpin oleh Orang Kayo Hitam yang merupakan salah satu putra Raja Jambi yang bernama Datuk Paduko Berhalo. Orang Kayo Hitam mempunyai kakanda yang bernama Orang Kayo Pingai. Pada masa kakandanya yaitu Orang Kayo Pingai memegang tampuk kerajaan Jambi, Orang Kayo Hitam sebagai putra ketiga dari empat bersaudara, menentang kakandanya untuk tidak mengirim upeti ke Mataram (Majapahit). Karena Jambi sebagai bawahan Majapahit ada kewajiban untuk mengirim upeti. Namun disergah oleh Orang Kayo Hitam “Jambi adalah kerajaan, Mataram juga kerajaan. Keduanya sama, Jambi juga berdaulat, kenapa kita harus tunduk”. Penggarapan karya tari ini menggunakan metode penciptaan Jacqueline Smith dengan konstruksi 1-5, berupa rangsang, pemberian motif, motif ke komposisi kelompok, memberikan bentuk tari, pengulangan variasi dan klimaks. Penggarapan karya tari ini menggunakan tema budaya melalui rangsang tari zapin melayu dengan pijakan tari Dana Syarah. Penulis ingin mengungkapkan gerakan yang indah namun tetap dinamis dalam pembentukan gerak. Karya tari Orang Kayo Hitam terdiri dari tujuh (7) adegan dengan durasi kurang lebih 30 menit. Penggunaan motif gerak, pola lantai, tata cahaya, tata panggung, dan musik disesuaikan dengan tema yang digunakan. The creation of dance works of Orang Kayo Hitam based on a dance from the dance area of Jambi Dana Syarah. Dana Syarah is a dance that expresses a review or compliments conveyed through movement and song. Dance is to divert the youth and adults so as not to violate customary and religious norms. Islam grow even more when the kingdom of Jambi led by Orang Kayo Hitam, which is one of Jambi King's son named Datuk Paduko Berhalo. Orang Kayo Hitam have the brother that called Orang Kayo Pingai. During the brother Orang Kayo Pingai helm kingdom of Jambi, Orang Kayo Hitam as the third son of four children, oppose his brother to not send tribute to Mataram (Majapahit). Because Jambi as subordinate Majapahit no obligation to send a tribute. However disergah by Orang Kayo Hitam "Jambi is the kingdom, Mataram kingdom as well. Both are the same, Jambi was also sovereign, why do we have to comply. " Cultivation of this dance work using the method of creation with the construction Jacqueline Smith 1-5, in the form of stimuli, providing the motive, the motive of the composition of the group, giving the dance form, repetition and variation climax. Cultivation of these dance works using the theme of the culture through excitatory zapin malay dance with dance footing Dana Syarah. The authors want to reveal the beautiful movement but remain dynamic in the formation of the motion. Work Orang Kayo Hitam dance consists of seven (7) scenes with a duration of approximately 30 minutes. The use of movement motifs, pattern flooring, lighting, sets, and music tailored to the theme used.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). B. Kristiono S, SE., S.Sn., M.Sn; 2). Dra. Elindra Yetti, M.Pd. |
Subjects: | Kesenian > Seni Tari |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Tari |
Depositing User: | Users 14614 not found. |
Date Deposited: | 12 Sep 2022 02:31 |
Last Modified: | 12 Sep 2022 02:31 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/35575 |
Actions (login required)
View Item |