RENGGO TRI UTOMO, . (2020) ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI SEBELUM DAN SESUDAH TSUNAMI DI PANTAI TANJUNG LESUNG KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (460kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (461kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Download (147kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (156kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai di Pantai Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Populasi dalam penelitian ini adalah segmen yang terbentuk dari hasil overlay data olahan citra sebelum dan citra setelah Tsunami. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Penelitian berikut menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI (Operational Land Imager) sebagai data utama yang kemudian diolah untuk mendeteksi perubahan yang terjadi di Pantai Tanjung Lesung, Banten akibat tsunami tahun 2018. Data citra yang digunakan bersumber dari USGS (United States Geological Survey) perekaman Desember 2018 dan Januari 2019. Citra Landsat 8 OLI diolah dengan proses delineasi untuk mengidentifikasi garis pantai menggunakan formula Band Ratio. Data garis pantai kemudian didigitalkan dan diukur menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS). DSAS merupakan perpanjangan aplikasi Arc GIS akan memperkirakan tingkat perubahan garis pantai dengan teknik penghitungan Net Shoreline Movement (NSM). Perubahan garis pantai di Pantai Tanjung Lesung Desa Tanjung Jaya Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten terjadi dipengaruhi oleh abrasi dan akresi yang disebabkan oleh Tsunami yang terjadi tahun 2018 akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Hasil perhitungan menunjukan bahwa Pantai Tanjung Lesung yang mengalami perubahan garis pantai yang dipengaruhi oleh abrasi dan akresi. Pada segmen 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21 dan 23 garis pantai mengalami akresi. Pada segmen 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 dan 22 garis pantai mengalami abrasi. Abrasi dengan nilai NSM maksimum sebesar -32,31 meter yang terjadi pada segmen 14. Sedangkan abrasi minimum terjadi pada segmen 16 dengan nilai NSM sebesar -0.24 meter. Akresi dengan nilai NSM maksimum sebesar 30,92 meter yang terjadi pada segmen 13. Akresi minimum terjadi pada segmen 23 dengan nilai NSM sebesar 0,13 meter. Kata Kunci: Garis Pantai, Tsunami, Digital Shoreline Analysis System, Penginderaan Jauh This research aims to determine the change of shoreline in Tanjung Lesung Beach, Pandeglang Regency, Banten province. The population in this study is a segment formed from the overlay the coastline data before and after the Tsunami. This research uses a quantitative method with a survey approach. The following research uses Landsat 8 OLI (Operational Land Imager) satellite imagery as the main data then processed to detect changes that occurred in Tanjung Lesung Beach, Banten due to the 2018 tsunami. Image data used source from the USGS (United States Geological Survey) recording in December 2018 and January 2019. Landsat 8 OLI imagery processed by a delineation process to identify the shoreline using the Band Ratio formula. The shoreline data digitized and measured using the Digital Shoreline Analysis System (DSAS). DSAS is an extension of the Arc GIS application that will estimate the level of shoreline change using the Net Shoreline Movement (NSM) calculation technique. Change of shoreline in Tanjung Lesung Beach Tanjung Jaya Village Pandeglang Regency of Banten province occurs influenced by abrasion and accretion caused by the Tsunami that occurred in 2018 due to the eruption of Mount Anak Krakatau. The calculation results show that Tanjung Lesung Beach which is undergoing a change in coastline is affected by abrasion and accretion. In segments 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21 and 23 the coastline experiences accretion. In segments 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 and 22 the shoreline experiences abrasion. Abrasion with a maximum NSM value of -32.31 meters occurred in segment 14. While minimum abrasion occurred in segment 16 with an NSM value of -0.24 meters. Accretion with a maximum NSM value of 30.92 meters occurred in segment 13. Minimum accretion occurred in segment 23 with an NSM value of 0.13 meters. Keywords: Shoreline, Tsunami, Digital Shoreline Analysis System, Remote Sensing
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Muzani J, Dipl.Geo, M.Si. ; 2). Dr. Cahyadi Setiawan, S.Si, M.Si. |
Subjects: | Geografi, Antropologi > Geografi Geografi, Antropologi > Matematika Geografi, Kartografi Geografi, Antropologi > Geografi Fisik |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Geografi |
Depositing User: | Users 389 not found. |
Date Deposited: | 26 Feb 2020 15:01 |
Last Modified: | 26 Feb 2020 15:01 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/3582 |
Actions (login required)
View Item |