SITI SAROPAH, . (2022) MODEL KEARIFAN LOKAL PADA PROGRAM PELATIHAN DASAR SATUAN PENGAMANAN (SATPAM) KUALIFIKASI GADA PRATAMA STUDI KASUS DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Doktor thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER SITI SAROPAH.pdf Download (868kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (423kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (433kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (351kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (838kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (392kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Program pelatihan dasar satuan pengamanan (Satpam) adalah program pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan, membangun sikap, nilai dan ketrampilan Satpam sekaligus peduli budaya lokal di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji program pelatihan dasar Satpam yang berbasis kearifan lokal yang memiliki sikap mental kepribadian, kesamaptaan fisik, dan memiliki pengetahuan serta keterampilan dasar sebagai Satpam sekaligus melestarikan budaya lokal. Metode yang digunakan adalah kualitatif studi kasus dengan menggunakan instrumen wawancara, observasi dan dokumentasi lapangan yang menggambarkan fenomena nyata. Pelatihan pengamanan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para anggota Satpam sekaligus untuk memperoleh legalitas sebagai petugas satuan pengamanan berupa kartu tanda anggota (KTA) Satpam, yang merupakan kepanjangan tangan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Temuan menunjukkan bahwa para peserta pelatihan dasar Satpam mendapatkan hasil yang cukup baik dengan adanya perpaduan pelatihan pengamanan dari kurikulum Polri dengan kearifan lokal (batapung tawar, pasak bumi Kalimantan dan beladiri silat kuntau). Hal ini dilaksanakan pada tradisi pengenalan bintra lemdik menggunakan batapung tawar (percikan air suci), minum ramuan pasak bumi Kalimantan setiap pagi sebelum dimulainya aktivitas pelatihan, yang dapat meningkatkan stamina, kesehatan dan kebugaran tubuh setelah seharian beraktivitas dan berlatih, membangun sikap, nilai luhur dan ketrampilan Satpam sekaligus melestarikan budaya lokal di lingkungan sekitarnya. Kesimpulannya, tradisi lokal yang dipadu-padankan dengan kurikulum Mabes Polri bidang pelatihan pengamanan hasilnya cukup baik dan selaras, disamping juga dapat melestarikan budaya lokal. Keyword : pelatihan dasar satpam, kearifan local, program pelatihan, kurikulum pelatihan ******** Abstract Basic security training program (satpam) is a program that can increase knowledge, build attitudes, and skills of Security Guards as well as care about local culture in the surrounding environment. This study aims to examine the basic security training program based on local wisdom that has a personality mental attitude, ability, and has basic knowledge and skills as a physical as well as local culture. The method used is a qualitative case study using interview, observation and documentation instruments that describe real phenomena. This training aims to improve the competence of Security Guard members as well as to obtain legality as security officers in the form of a Security Guard Membership Card (KTA), which is an extension of the Indonesian National Police (Polri). The findings show that the basic security training participants received quite well with the combination of security training from the Polri curriculum with local wisdom (batapung Tawar, pasak bumi of Kalimantan and martial arts kuntau). This is carried out in the tradition of introducing Bintra Lemdik training using fresh batapung (sprinkling of holy water), drinking the Kalimantan pasak bumi concoction every morning before the start of the activity, which increases stamina, health and body fitness after activities and exercises, builds noble values and security guard skills at the same time. local culture in the surrounding environment. In conclusion, the tradition that is combined with the National Police Headquarters curriculum is a fairly good and harmonious security training, as well as local culture. Keywords: basic security guard training, local wisdom, training program, training curriculum.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Additional Information: | 1). Agung Dharmawan Buchdadi, MM, P.hD ; 2). Dr. Zahara Tussoleha Rony, S.Pd, MM |
Subjects: | Manajemen > Manajemen Kantor, Organisasi Manajemen > Manajemen Sumber Daya Manusia |
Divisions: | PASCASARJANA > S3 Ilmu Manajemen |
Depositing User: | Users 16317 not found. |
Date Deposited: | 19 Sep 2022 00:43 |
Last Modified: | 19 Sep 2022 00:43 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/36099 |
Actions (login required)
View Item |