OKTYARA ARAFAH TANJUNG, . (2023) WORK STYLE REFORM DI JEPANG. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (714kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (305kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (622kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (257kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) | Request a copy |
Abstract
Jepang merupakan negara yang dikenal dengan sebutan workaholic dengan jam kerja yang panjang, namun hal ini menimbulkan masalah besar bagi negara karena fleksibilitas kerja yang buruk. Permasalahan ini mencangkup rendahnya angka produktivitas dan tidak tercapainya work-life balance. Atas alasan itu Jepang mengadakan agenda Work Style Reform untuk memperbaiki work-life balance dan kesejahteraan pekerja di tahun 2016. Oleh karena itu tujuan makalah ini dibuat adalah untuk mengetahui tentang Work Style Reform dan bagaimana kondisi lingkungan kerja di Jepang sebelum dan sesudahnya. Kesimpulannya, Work-Style Reform merupakan agenda utama yang dibuat oleh Shinzo Abe dalam memperbaiki jam kerja dan kesetaraaan di antara pekerja agar meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas pekerja di Jepang. Kondisi lingkungan kerja di Jepang sebelum adanya Work Style Reform tidak terlalu baik karena memiliki jam kerja yang terlalu panjang, tidak terbiasa dengan sistem FWA, dan juga tidak adanya kesetaraan gender di antara pekerja. Setelah adanya Work Style Reform, Pemerintah Jepang mulai memperbaiki sistem upah, jam kerja, dan mengenalkan telework dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan tingkat ketidaksetaraan di antara pekerja. ***** Japan is a country known as a workaholic with long working hours, but this has caused major problems for the country due to poor work flexibility. These problems include low productivity and a lack of work-life balance. For this reason, Japan introduced the Work Style Reform agenda to improve work-life balance and worker welfare in 2016. Therefore, the purpose of this paper is to find out about the Work Style Reform and how the working environment in Japan was before and after it. In conclusion, Work-Style Reform is the main agenda made by Shinzo Abe in improving working hours and equality among workers in order to improve the welfare and productivity of workers in Japan. The working environment in Japan before the Work Style Reform was not very good because it had too long working hours, was not used to the FWA system, and there was also no gender equality among workers. After the Work Style Reform, the Japanese government began to improve the wage system, working hours, and introduced telework with the aim of improving welfare and reducing the level of inequality among workers.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Tia Ristiawati, M.Hum. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jepang |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jepang |
Depositing User: | Users 20455 not found. |
Date Deposited: | 13 Sep 2023 00:55 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 00:55 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/42226 |
Actions (login required)
View Item |