Anis Rahmawati, . (2023) LANSKAP LINGUISTIK KAWASAN PANTAI INDAH KAPUK 2 SEBAGAI REPRESENTASI KONTESTASI IDENTITAS DAN KEKUASAAN SIMBOLIS. Magister thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
This is the latest version of this item.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf.pdf Download (478kB) |
|
Text
BAB 2.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (638kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (235kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf.pdf Download (316kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf_compressed.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Keberadaan bahasa nasional-bahasa Indonesia dan bahasa asing (bahasa Inggris, bahasa Cina, dan bahasa Korea) pada lanskap linguistik kawasan Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta Utara mengindikasikan adanya situasi multibahasa. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan, menganalisis, dan menjelaskan fungsi objek bahasa pada lanskap linguistik tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan teknik pengambilan foto dan metode wawancara. Objek bahasa yang dianalisis berjumlah 120 data yang berada di jalanan utama kawasan PIK 2 dan kawasan-kawasan tematik seperti Pantjoran PIK, Pantai Maju, La Riviera PIK, Cove at Batavia PIK, Tokyo Market, Aloha Pasir Putih, East Coast, dan bagian kawasan pendukung lainnya. Data objek bahasa tersebut dikategorisasikan dengan desain lanskap linguistik, seperti distribusi posisi bahasa (monolingual, bilingual, dan multilingual), praktik kebijakan top-down dan bottom-up, serta material objek bahasa. Selanjutnya, data dianalisis berdasarkan teori representasi kekuasaan simbolis, kontestasi identitas, dan relevansinya dengan politik bahasa di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek bahasa di kawasan PIK menunjukkan lanskap linguistik yang saling berkontestasi antara bahasa nasional-Indonesia-, bahasa Cina, dan bahasa Inggris. Kehadiran bahasa Inggris mendominasi dalam lanskap linguistik tersebut. Sementara itu, kekuasaan simbolis dimanifestasikan oleh pengaturan kebijakan lokal oleh pengelola kawasan yang mengikat, yaitu pemosisian bahasa, aksara, dan ikon Tionghoa di Pantjoran PIK. Kondisi tersebut menunjukkan ketidaktaatan dalam implementasi kebijakan bahasa nasional yang ada di Indonesia, khususnya pada objek papan iklan, informasi restoran, pertokoan, dan perumahan. Kata kunci: lanskap linguistik, Pantai Indah Kapuk 2, kekuasaan simbolis, kontestasi identitas, politik bahasa The national language - Indonesian and foreign languages (English, Chinese, and Korean) in the linguistic landscape of the Pantai Indah Kapuk 2 area, North Jakarta, indicates a multilingual situation. This research aims to map, analyze, and explain the function of language objects in the linguistic landscape. The data collection techniques in this research are observation methods with photo-taking techniques and interview methods. The analyzed language objects amounted to 120 data located on the main street of the PIK 2 area and thematic areas such as Pantjoran PIK, Pantai Maju, La Riviera PIK, Cove at Batavia PIK, Tokyo Market, Aloha Pasir Putih, East Coast, and other supporting areas. The language object data was categorized by linguistic landscape design, such as the distribution of language positions (monolingual, bilingual, and multilingual), top-down and bottom-up policy practices, and language object materials. Furthermore, the data is analyzed based on the theory of symbolic power representation, identity contestation, and its relevance to language politics in Indonesia. The results show that language objects in the PIK area show a linguistic landscape contested between the national language-Indonesian, Chinese, and English. The presence of English dominates the linguistic landscape. Meanwhile, symbolic power is manifested by binding local policy arrangements by the area manager, namely the positioning of the Chinese language, script and icons in Pantjoran PIK. This condition shows disobedience in implementing Indonesia's existing national language policy, especially in billboards, restaurant information, shops, and housing. Keywords: linguistic landscape, Pantai Indah Kapuk 2, symbolic power, identity contestation, language politics
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Additional Information: | 1. Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum. 2. Dr. Samsi Setiadi, M.Pd. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Linguistik Bahasa dan Kesusastraan > Semiotik dan Semantik Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia |
Divisions: | PASCASARJANA > S2 Linguistik Terapan |
Depositing User: | Users 19729 not found. |
Date Deposited: | 16 Oct 2023 00:40 |
Last Modified: | 16 Jan 2024 05:24 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/43126 |
Available Versions of this Item
-
LANSKAP LINGUISTIK KAWASAN PANTAI INDAH KAPUK 2 SEBAGAI REPRESENTASI KONTESTASI IDENTITAS DAN KEKUASAAN SIMBOLIS. (deposited UNSPECIFIED)
- LANSKAP LINGUISTIK KAWASAN PANTAI INDAH KAPUK 2 SEBAGAI REPRESENTASI KONTESTASI IDENTITAS DAN KEKUASAAN SIMBOLIS. (deposited 16 Oct 2023 00:40) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |