INTERAKSI SOSIAL JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DALAM PENGUATAN HARMONISASI SOSIAL-KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA PONDOK UDIK KABUPATEN BOGOR

YULI KHAIRUNNISA, . (2024) INTERAKSI SOSIAL JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA DALAM PENGUATAN HARMONISASI SOSIAL-KEAGAMAAN MASYARAKAT DI DESA PONDOK UDIK KABUPATEN BOGOR. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I - Pendahuluan.pdf

Download (255kB)
[img] Text
BAB II - Kajian Teoritis.pdf
Restricted to Registered users only

Download (289kB) | Request a copy
[img] Text
BAB III - Metodologi Penelitian.pdf
Restricted to Registered users only

Download (238kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV - Hasil Temuan dan Analisis.pdf
Restricted to Registered users only

Download (654kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V - Kesimpulan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (224kB) | Request a copy
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (282kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan dan menganalisis kesadaran Jemaat Ahmadiyah Indonesia akan harmonisasi sosial-keagamaan, (2) Mendeskripsikan dan menganalisis interaksi sosial Jemaat Ahmadiyah Indonesia dalam penguatan harmonisasi sosial-keagamaan masyarakat di Desa Pondok Udik Kabupaten Bogor, (3) Mendeskripsikan dan menganalisis upaya Jemaat Ahmadiyah Indonesia dengan masyarakat dalam penguatan harmonisasi sosial-keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sebelum menganalisis, peneliti melakukan kalibrasi keabsahan data menggunakan teknik yang dikembangkan Lincoln dan Guba. Setelah itu, peneliti melakukan analisis terhadap hasil temuan dengan teknik analisis data Huberman dan Miles, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Peneliti menggunakan teori interaksi sosial Gillin dan Gillin sebagai pisau analisis dan teori dari Amin Abdullah sebagai pisau analisis strategi harmonisasi sosial-keagamaan. Hasil penelitian adalah: Pertama, Jemaat Ahmadiyah Indonesia memiliki kesadaran akan harmonisasi sosial-keagamaan. Kesadaran tersebut didasarkan atas interpretasi agama dan tindakan diskriminasi yang dialaminya. Interpretasi agama dan spirit Ahmadiyah yang bertajuk dengan misi perdamaian merupakan bentuk motivasi aktualisasi diri. Sedangkan, bentuk motivasi atas kebutuhan sosial dikarenakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia seringkali mengalami tindak kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, kesadaran Jemaat Ahmadiyah Indonesia akan harmonisasi sosial-keagamaan karena adanya motivasi penghargaan, yaitu stigmatisasi terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia membuat Jemaat Ahmadiyah Indonesia membangun citra positif kepada masyarakat. Peneliti melihat bahwa motivasi aktualisasi diri dan motivasi kebutuhan sosial sebagai bentuk kesadaran diskursif agen. Dimana agen mengungkapkan kesadaran dan motif melakukan tindakan secara verbal. Sedangkan, peneliti mengkategorikan motivasi atas penghargaan merupakan kesadaran praktis agen. Hal tersebut dikarenakan agen tidak mengungkapkannya secara verbal. Kedua, interaksi sosial antara Jemaat Ahmadiyah Indonesia dengan masyarakat di Desa Pondok Udik terjalin dengan baik terkhusus untuk masyarakat di RW.03 dan RW.04. Hal ini sesuai dengan teori Gemeinschaft of place. Selain itu, Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang merupakan minoritas di Desa Pondok Udik dalam aktivitas keagamaan bersifat eksklusif. Berbeda dengan aktivitas sosial ataupun hubungan sosial dengan masyarakat di Desa Pondok Udik yang cenderung inklusif. Ketiga, upaya harmonisasi sosial-keagamaan antara Jemaat Ahmadiyah Indonesia dengan masyarakat Desa Pondok Udik ditandai dengan adanya taaruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), tarahum (saling mengasihi), tadhamun (saling solidaritas), taayus (hidup berdampingan secara damai), toleransi, dan taawun (saling tolong menolong). Kata Kunci: Interaksi Sosial, Harmonisasi Sosial-Keagamaan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia ***** This study aims to: (1) Describe and analyze the awareness of the Jemaat Ahmadiyah Indonesia about socio-religious harmonization, (2) describe and analyze the social interaction of the Jemaat Ahmadiyah Indonesia in strengthening socio-religious harmonization in the village of Pondok Udik Bogor regency, (3) describe and analyze the efforts of the Jemaat Ahmadiyah Indonesia with the community in strengthening socio-religious harmonization. This study uses qualitative methods with a case study approach. Data collection techniques in this study through observation, interviews, and documentation. Before analyzing, the researchers calibrated the validity of the data using a technique developed by Lincoln and Guba. After that, the researchers analyzed the findings with Huberman and Miles data analysis techniques, namely data reduction, data presentation, and conclusion or verification. The results of the study are: first, the Jemaat Ahmadiyah Indonesia has an awareness of socio-religious harmonization. This awareness is based on the interpretation of religion and acts of discrimination experienced. The interpretation of Ahmadiyah religion and spirit entitled The Mission of peace is a form of self-actualization motivation. Meanwhile, the form of motivation for social needs due to the Jemaat Ahmadiyah Indonesia often experiences acts of violence and discrimination. In addition, the awareness of the Jemaat Ahmadiyah Indonesia for socio-religious harmonization due to the motivation of awards, namely stigmatization of the Jemaat Ahmadiyah Indonesia makes the Jemaat Ahmadiyah Indonesia build a positive image to the community. Researchers see that selfactualization motivation and social needs motivation as a form of discursive awareness agents. Where the agent expresses the consciousness and motive of performing the action verbally. Whereas, researchers categorize the motivation for reward is the agent's practical awareness. This is because the agent does not express it verbally. Second, the social interaction between the Jemaat Ahmadiyah Indonesia of Indonesia and the people in Pondok Udik Village is well established, especially for the people in RW.03 and RW.04. This is in accordance with the Gemeinschaft theory of place. In addition, the Jemaat Ahmadiyah Indonesia which is a minority in Pondok Udik village in religious activities is exclusive. In contrast to social activities or social relations with the community in the village of Pondok Udik which tend to be inclusive. Third, the efforts of socio-religious harmonization between the Jemaat Ahmadiyah Indonesia and the Pondok Udik Village community are characterized by taaruf (knowing each other), tafahum (understanding each other), tarahum (loving each other), tadhamun (mutual solidarity), taayus (peaceful coexistence), tolerance, and taawun (mutual help). Keywords: Social Interaction, Socio-Religious Harmonization, Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Khairil Ikhsan Siregar, Lc., MA ; 2). Dr. M. Ridwan Effendi, M.Ud
Subjects: Filsafat, Psikologi & Agama > Islam (Ajaran Islam dan pendidikan Islam)
Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Users 24503 not found.
Date Deposited: 06 Aug 2024 00:37
Last Modified: 06 Aug 2024 00:37
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/48038

Actions (login required)

View Item View Item