IMPLEMENTASI PEMANFAATAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR PADA GURU SMP DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI DAERAH 3 T (TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL) (STUDI KASUS PADA SMP DI KECAMATAN LAMAKNEN SELATAN, KABUPATEN BELU, NUSA TENGGARA TIMUR)

ANGELA GRACIANA KOLI MELA, . (2025) IMPLEMENTASI PEMANFAATAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR PADA GURU SMP DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI DAERAH 3 T (TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL) (STUDI KASUS PADA SMP DI KECAMATAN LAMAKNEN SELATAN, KABUPATEN BELU, NUSA TENGGARA TIMUR). Magister thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (466kB)
	Text BAB I .pdf Download (349kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (477kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (455kB) | Request a copy
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (249kB)
	Text LAMPIRAN TESIS.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) oleh guru SMP dalam peningkatan mutu pembelajaran di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), dengan mengambil lokasi di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah para guru SMP yang berada di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat implementasi PMM oleh guru SMP di Kecamatan Lamaknen Selatan masih tergolong rendah. Dari empat SMP negeri yang ada, hanya satu sekolah yang aktif memanfaatkan PMM dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Rendahnya pemanfaatan PMM ini disebabkan oleh berbagai kendala, baik teknis maupun non-teknis. Hambatan teknis yang diidentifikasi meliputi keterbatasan akses terhadap perangkat teknologi (seperti laptop, proyektor, dan infokus), ketergantungan pada kuota internet pribadi, jaringan internet yang tidak stabil, serta seringnya gangguan akibat cuaca buruk dan pemadaman listrik. Sementara itu, hambatan non-teknis mencakup kurangnya pemahaman awal mengenai penggunaan PMM, kenyamanan dalam zona rutinitas, serta rendahnya motivasi internal guru. Situasi tersebut menunjukkan bahwa kewajiban penggunaan PMM sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran belum berjalan secara optimal dan masih memerlukan perhatian serius dari pihak kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Belu. Meski demikian, para guru di wilayah ini menunjukkan komitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala guna meningkatkan kompetensi profesional mereka, demi tercapainya pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik. Kata Kunci: Platform Merdeka Mengajar, Guru, Daerah 3T, Mutu Pembelajaran ***** This study aims to examine the implementation of the utilization of the Merdeka Mengajar Platform (PMM) by junior high school teachers in improving the quality of learning in 3T (frontier, outermost, and disadvantaged) areas, with the research site located in the South Lamaknen Subdistrict, Belu Regency, East Nusa Tenggara Province. This research employs a descriptive qualitative method with data collection techniques including observation, interviews, and document analysis. The research subjects are junior high school teachers in the region. The results of the study show that the level of PMM implementation by junior high school teachers in the South Lamaknen Subdistrict is still relatively low. Out of the four public junior high schools in the area, only one school actively utilizes PMM to improve classroom learning quality. The low utilization of PMM is caused by various technical and non-technical obstacles. Technical barriers identified include limited access to technological devices (such as laptops, projectors, and in focus), reliance on personal internet data, unstable internet connectivity, and frequent disruptions caused by bad weather and power outages. Meanwhile, non-technical barriers include a lack of initial understanding of how to use PMM, comfort in routine practices, and low internal motivation among teachers. This situation indicates that the mandated use of PMM as a means to improve the quality of learning has not been implemented optimally and still requires serious attention from school principals and the Belu Regency Education Office. Nevertheless, teachers in this region show a commitment to continuously evaluate and improve themselves to enhance their professional competencies, aiming to achieve quality education for their students. Keywords: Merdeka Mengajar Platform, Teachers, 3T Areas, Learning Quality.

Item Type:	Thesis (Magister)
Additional Information:	1). Dr. Siti Zulaikha, M.Pd. ; 2). Prof. Dr. Rugaiyah, M.Pd.
Subjects:	Pendidikan > Teori, Penelitian Pendidikan Pendidikan > Media Pembelajaran Pendidikan > Aneka Ragam tentang Pendidikan
Divisions:	FIP > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User:	Angela Graciana Koli Mela .
Date Deposited:	21 Oct 2025 08:12
Last Modified:	21 Oct 2025 08:12
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/62735

Actions (login required)

View Item