TRI SETIYOTO, . (2020) PEMURNIAN PROTEIN REKOMBINAN FIM-C SALMONELLA TYPHI DENGAN RESIN NI-NTA SEBAGAI BAHAN BAKU KIT DETEKSI PENYAKIT TIFUS. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (574kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (181kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (786kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (461kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (230kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (936kB) |
Abstract
Penyakit tifus adalah penyakit endemik yang berada di daerah Asia, salah satunya adalah Indonesia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diinformasikan bahwa terdapat 81% per 100.000 orang terjangkit tifus di Indonesia. Penyakit tifus ini berasal dari bakteri Salmonella typhi yang menyebar akibat lingkungan dan sanitasi yang kotor. Dalam penanganannya, terdapat serangkaian uji untuk memastikan seseorang terjangkit tifus atau tidak. Hasil penelitian Tim Salmonella sebelumnya, telah dikembangkan sebuah prototipe kit deteksi baru yang menggunakan antibodi anti-Fim-C S. typhi sebagai antibodi penangkapnya. Selain itu, protein Fim-C S. typhi yang menjadi bahan utamanya telah dimurnikan menggunakan metode IMAC. Metode IMAC digunakan karena dapat mengikat protein Fim-C S. typhi dengan logam Ni2+ berdasarkan affinitas sehingga dapat terpisah dari protein lainnya. Dalam metode IMAC terdapat tiga proses, yaitu binding, washing, dan elution. Ketiga proses tersebut menentukan banyaknya protein Fim-C yang murni sehingga diperlukan optimasi untuk mendapatkan yield terbesar. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan untuk mendapatkan data yang komprehensif. Pada penelitian sebelumnya, dilakukan variasi pengulangan sebanyak 2, 4, dan 6 kali pada proses binding dan washing. Hasil yield yang didapatkan secara berturut-turut adalah 35,37, 39,11, dan 40,49%. Berbeda dengan sebelumnya, penelitian ini menggunakan variasi 3, 5, dan 7 kali pada proses binding dan washing yang hasilnya secara berturut-turut adalah 37,84, 39,44, dan 38,21%. Berdasarkan data tersebut, nilai yield terbesar adalah pada 6× karena pada variasi 7× mengalami penurunan. Oleh karena itu, variasi 6× adalah variasi pengulangan terbaik untuk mendapatkan nilai yield terbesar sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. Typhus is an endemic disease in Asia, one of which is Indonesia. Based on data from the World Health Organization (WHO), it was informed that there were 81% per 100,000 people infected with typhus in Indonesia. This typhus disease comes from Salmonella typhi bacteria which is spread due to the environment and dirty sanitation. In handling, there are a series of tests to ensure someone is infected with typhus or not. The results of the Salmonella Team's previous research have developed a new prototype detection kit that uses the anti-Fim-C S. typhi antibody as its catching antibody. In addition, the S. typhi Fim-C protein which is the main ingredient has been purified using the IMAC method. The IMAC method is used because it can bind the S. typhi Fim-C protein with Ni2+ metal based on affinity so that it can separate from other proteins. In the IMAC method there are three processes, namely binding, washing, and elution. These three processes determine the amount of pure Fim-C protein so optimization is needed to get the largest yield. This research is an advanced research to get comprehensive data. In previous studies, the variation of repetition was done 2, 4 and 6 times in the binding and washing process. Yields obtained respectively were 35.37, 39.11, and 40.49%. Different from before, this study used variations of 3, 5, and 7 times in the binding and washing process with 37.84, 39.44, and 38.21% respectively. Based on these data, the largest yield is 6× because the 7× variation has decreased. Therefore, the 6× variation is the best repetition variation to get the largest yield value so that it can be used as a provision for further research.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Muktiningsih N., M.Si. ; 2). Dr. Dudi Hardianto, Apt. |
Subjects: | Sains > Kimia Sains > Mikro Biologi |
Divisions: | FMIPA > S1 Kimia |
Depositing User: | Users 401 not found. |
Date Deposited: | 09 Jun 2020 18:06 |
Last Modified: | 09 Jun 2020 18:06 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/7724 |
Actions (login required)
View Item |