LUQY NAILUR ROHMAH, . (2016) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATERI GEOMETRI DI KELAS X MIA A SMA NEGERI 105 JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
BAB IV.pdf Download (878kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (88kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (215kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (0B) |
|
Text
BAB III.pdf Download (223kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (8kB) |
|
Text
COVER.pdf Download (81kB) |
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (89kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Download (84kB) |
|
Text
Lembar Persembahan.pdf Download (65kB) |
|
Text
Lembar Persetujuan Skripsi.pdf Download (475kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (175kB) |
|
Text
Lampiran 1 Hasil Skor Tes Kemampuan Awal Pemecahan Masalah Matematis.pdf Download (99kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (95kB) |
Abstract
Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes penelitian pendahuluan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dilakukan di kelas X MIA-A SMAN 105 Jakarta menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa termasuk kategori rendah, yaitu 41,47, dari nilai maksimal 100, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah pembelajaran yang ada yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS). Model kooperatif TSTS merupakan model pembelajaran berkelompok dimana dua siswa dari setiap kelompok bertamu ke kelompok lain, dari kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi geometri di kelas X MIA A SMAN 105 Jakarta melalui pembelajaran model kooperatif TSTS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan refleksi. Setiap siklus menggunakan pembelajaran model kooperatif TSTS. Siswa juga diberikan tes akhir pada setiap siklus untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini berlangsung dari bulan April hingga Mei 2016 di kelas X MIA A SMAN 105 Jakarta pada tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif TSTS dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata tes akhir di setiap siklusnya. Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah matematis kelas X MIA A pada siklus I yaitu 50,22, siklus II meningkat menjadi 68,42, dan siklus III meningkat menjadi 79,32. Kemudian jumlah siswa yang nilai kemampuan pemecahan masalah matematis melebihi 75 juga mengalami peningkatan. Pada siklus I sebanyak 8,33% siswa,pada siklus II meningkat menjadi 41,67% siswa, dan pada siklus III meningkat menjadi 80,56% siswa. Based on observations and test results of the preliminary test of mathematical problem solving ability of students in class X MIA A SMAN 105 Jakarta showed that the students ability of solving mathematical problem is low, at 41.47, on the maximum value of 100, therefore the necessary efforts to improve students' mathematical problem solving ability. One of effort to overcome the existing learning problem is to apply cooperative learning model Two Stay Two Stray (TSTS). Cooperative model TSTS is a model of group learning in which two students from each group visit to another group, this activity can improve students' skills in problem solving. This research aims to improve students' mathematical problem solving ability in the subject of geometry for class X MIA A SMAN 105 Jakarta through learning cooperative model TSTS. This research is a classroom action research implemented in three cycles and each cycle consists of four phases: planning, implementation, analysis, and reflection. Each cycle using cooperative learning model TSTS. Students are also given the final test at each cycle to measure the ability of solving mathematical problems. The research lasted from April to May 2016 in Class X MIA A SMAN 105 Jakarta in the academic year 2015/2016 with number of students are 36 people. The results showed that the learning of mathematics using cooperative model TSTS can improve students' problem solving abilities. This is indicated by an increase of average test score at the end of each cycle. The average score of mathematical problem solving ability in Class X MIA A in the first cycle is 50.22, the second cycle increased to 68.42, and the third cycle increased to 79.32. Then the number of students who the score of mathematical problem solving ability exceeds 75 also increased. In the first cycle of students as much as 8.33%, in the second cycle increased to 41.67% of the students, and the third cycle increased to 80.56% of the students.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dra. Sri Sudaryati, M.Pd 2) Dra. Ratnaningsih, M.Si |
Subjects: | Sains > Matematika |
Divisions: | FMIPA > S1 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 08 Apr 2022 08:11 |
Last Modified: | 08 Apr 2022 08:11 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/26132 |
Actions (login required)
View Item |