KAMILATU ANNISA, . (2023) PANDANGAN DUNIA DALAM NOVEL "THE SECRET LIFE OF SAEED: THE PESSOPTIMIST" KARYA EMILE HABIBI (KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (443kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (785kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (385kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (885kB) | Request a copy |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (457kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur teks dan pandangan dunia yang terdapat di dalam novel The Secret Life of Saeed: The Pessoptimist karya Emile Habibi. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi deskriptif analisis isi dengan pendekatan strukturalisme genetik. Data diperoleh dengan teknik studi pustaka melalui membaca novel The Secret Life of Saeed: The Pessoptimist karya Emile Habibi. Analisis data menggunakan metode dialektik serta diuraikan dalam bentuk narasi dan tabel spesifikasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat 64 struktur teks dari novel The Secret Life of Saeed: The Pessoptimist yang terdiri dari 4 bukti tentang topik, 31 bukti tentang tokoh (7 bukti dari tokoh utama yaitu Saeed dan 24 bukti dari tokoh tambahan yaitu 5 bukti dari Yuaad, 5 bukti dari Baqiyya, 3 bukti dari Walaa, 3 bukti dari Jacob, dan 4 bukti dari “Pria Besar”, dan 4 bukti dari Yuaad bint Yuaad), 9 bukti tentang latar (4 bukti dari latar tempat, 4 bukti dari latar waktu, dan 1 bukti dari latar sosial), 14 bukti tentang plot (2 bukti dari eksposisi, 3 bukti dari pemunculan konflik, 6 bukti dari komplikasi, dan 3 bukti dari klimaks, dan 3 bukti dari penyelesaian), dan 3 bukti tentang sudut pandang. Novel ini bertemakan tragedi dan realita yang menggabungkan fantasi dan komedi. Latar tempat dari novel ini berada di Israel dengan latar waktu berlangsung dari tahun 1948, tahun didirikannya negara Israel, sampai tahun 1972. Tokoh utama dalam novel ini adalah Saeed, sedangkan tokoh tambahannya adalah Yuaad, Baqiyya, Walaa, Jacob, “Pria Besar”, dan Yuaad bint Yuaad. Novel ini menggunakan alur sorot balik karena awal novel ini dimulai dari akhir cerita. Selain itu, sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama, yaitu "aku". Selanjutnya pesan dalam novel ini adalah kita harus ingat siapa diri kita sebenarnya, serta walaupun cobaan datang tetap hadapi hidup dengan teguh dan tidak boleh dijalani sembarangan. (2) Terdapat 11 pandangan dunia yang pengarang ungkapkan mengenai dampak pasca perang Arab-Israel 1948 terhadap seseorang yang kehidupannya mewakili apa yang masyarakat Arab Israel alami kepada pembaca sebagai berikut: Dilihat dari segi politik terdapat 3 bukti mengenai perseteruan antara partai Komunis dan pemerintahan Zionis Israel. Lalu dari segi kondisi sosial terdapat 4 bukti dimana setelah perang 1948 sebagian warga Palestina bisa kembali ke tempat tinggal mereka dan menjadi warga negara Israel namun sampai tahun 1966 kehidupan mereka masih diawasi oleh pemerintahan militer dan tidak bisa mengunjungi sanak saudara keluarga mereka dengan bebas. Kemudian dari segi humor terdapat 4 bukti dimana Habibi menggambarkan sisi lucu dan aneh dari tragedi akibat perang Arab-Israel di tahun 1948 serta kekonyolan dari kekejaman militer Israel.**************** This study aims to describe the text structure and worldview which contained in the novel The Secret Life of Saeed: The Pessoptimist by Emile Habibi. The research methodology used in this study is a descriptive methodology of content analysis with genetic structuralism approach. Data were obtained by literature study techniques through reading the novel The Secret Life of Saeed: The Pessoptimist by Emile Habibi. Data analysis uses the dialectical method and is outlined in the form of narratives and specification tables. The results of the study show: (1) There are 64 text structures from the novel The Secret Life of Saeed: The Pessoptimist which consisted of 4 evidences about theme, 31 evidences about the characters (7 evidences from the main character which is Saeed and 24 evidences from additional characters which consisted of 5 evidences from Yuaad, 5 evidences from Baqiyya, 3 evidences from Walaa, 3 evidences from Jacob, 4 pieces from "Big Man" and 4 pieces from Yuaad bint Yuaad), 9 evidences about the setting (4 evidences from the place setting, 4 evidences from the time setting and 1 evidence from the social setting), 14 evidences about the plot (2 evidences from the exposition, 3 evidences from the emergence of conflict, 6 evidences from the complications, 3 evidences from the climax and 3 evidences from the resolution), and 3 evidences about the point of view. This novel revolves around tragedy and reality, combining fantasy and comedy. The setting of this novel is in Israel, with the time taking place from 1948, the year in which the State of Israel was founded, until 1972. The main character in this novel is Saeed, while the additional characters are Yuaad, Baqiyya, Walaa, Jacob, "Big Man" and Yuaad bint Yuaad. This novel uses a flashback plot because the beginning of the novel starts at the end of the story. In addition, the point of view used in this novel is the first-person point of view, namely "I". Furthermore, the message in this novel is that we must remember who we are, and even though trials come, we still face life steadfastly and should not live it carelessly. (2) There are 11 worldviews that the author expressed about the impact of the 1948 Arab-Israeli war on someone whose life represents what Israeli Arab society has experienced to the reader as follows: From a political point of view, there are 3 evidences of conflict between the Communist Party and the Israeli Zionist government. Then in terms of social conditions there are 4 evidences where some Palestinians were able to return to their homes and become Israeli citizens, but until 1966 their lives were still monitored by the military government, and they could not visit their relatives freely. Then in terms of humour there are 4 evidences where Habibi describes the funny and strange sides of the tragedy caused by the 1948 Arab-Israeli war and the ridiculousness of the Israeli military cruelty.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dr. Siti Jubaidah, MA. 2) Ihwan Rahman Bahtiar, M.Pd. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Arab Bahasa dan Kesusastraan > Sastra Arab |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa Arab |
Depositing User: | Users 19961 not found. |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 01:16 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 01:16 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/42547 |
Actions (login required)
View Item |