MUHAMMAD SALMAN KHALID, . (2022) REFLEKSI MAKNA KEMATIAN SEBAGAI INSPIRASI DALAM KARYA LUKIS KALIGRAFI. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
1. COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
2. BAB I.pdf Download (285kB) |
|
Text
3. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
4. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (92kB) |
|
Text
5. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text
6. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB) |
|
Text
7. Daftar Pustaka.pdf Download (83kB) |
|
Text
8. Daftar Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Kematian dimaknai sebagai penyucian bagi seseorang yang akan mengalaminya. Memaknai kematian bukanlah hal yang mudah, yakni membutuhkan perasaan secara personal untuk bisa merasakan bagaimana rasanya kehilangan atau ditinggal pergi selama-lamanya oleh orang yang dekat dengan kita. Melalui pendalaman dari tafsir Q.S Ali Imran ayat 169 dan 170, perupa mendapatkan Insight baha kematian itu tidak selamanya terasa menyedihkan atau menakutkan. Melalui Lukis Kaligrafi Kontemporer ini perupa mencoba memberikan gambaran emosional dari kondisi kematian orang-orang yang dalam keadaan berbahagia sebab meraih gelar Husnul Khotimah atau dalam bahasa indonesia adalah kondisi yang baik, dengan menerapkan psikologi warna pada goresan abstrak pada lukisan. Metode yang digunakan yaitu Artistic research Kualitatif. Di dalam karya ini perupa juga menuangkan emosi pribadi perupa atas pengalaman pribadi perupa berhadapan dengan kenyataan meninggalnya kedua orang tua perupa yang juga menjadi latar belakang diangkatnya topik ini. Dengan harapan dapat memberikan refleksi makna kematian berdasarkan ayat suci Al-Qur’an dan juga Hadist Nabi bagi para cendikia penikmat karya seni, serta Apresiator seni lainnya. ********************************************************* Death is interpreted as purification for someone who is about to experience it. Interpreting death is not an easy thing, that is, it requires personal feelings to be able to feel what it is like to lose or be left forever by people close to us. Through a deepening of Q.S Ali Imran's interpretation verses 169 and 170, the artist gets insight that death does not always feel sad or frightening. Through contemporary calligraphy painting, the artist tries to give an emotional picture of the condition of death of people who are in a happy state because achieving the title of Husnul Khotimah or in Indonesian is a good condition, by applying the psychology of color to abstract strokes on paintings. The method used is Artistic Qualitative research. In this work, the artist also expresses the artist's personal emotions for the artist's personal experience dealing with the reality of the death of the artist's parents which is also the background for this topic. In the hope of providing a reflection on the meaning of death based on the holy verses of the Qur'an and also the Hadith of the Prophet for scholars who connoisseurs of works of art, as well as other Appreciators of art.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Drs. Endra Sulendra Soebadireja., M.Ds. ; 2). M.C Wara Candrasari, S.Sn, M.Ds. |
Subjects: | Kesenian > Seni Rupa, Fotografi |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Seni Rupa |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 04 Oct 2024 01:20 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 01:20 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/51216 |
Actions (login required)
View Item |