EKSPLORASI BUDAYA AYAM INGKUNG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA GASTRONOMI (STUDI KASUS KANDANG INGKUNG SIMATUPANG)

PUTRI SYAFA KHOERUNISA, . (2025) EKSPLORASI BUDAYA AYAM INGKUNG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA GASTRONOMI (STUDI KASUS KANDANG INGKUNG SIMATUPANG). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

	Text COVER.pdf Download (929kB)
	Text BAB 1.pdf Download (205kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) | Request a copy
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (242kB) | Request a copy
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) | Request a copy
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (284kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi ayam ingkung yang diangkat menjadi daya tarik wisata gastronomi, khususnya di Kandang Ingkung Simatupang, Jakarta Selatan. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori gastronomi dari Alan F. Harrison dengan fokus pada aspek sejarah, nilai budaya, teknik memasak, penyajian, keterkaitannya dengan tradisi, serta pengalaman bersantap yang mencakup rasa, suasana, dan persepsi pengunjung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ayam ingkung sebagai makanan tradisional masyarakat Jawa terdiri dari ayam kampung utuh dan bumbu rempah khas yang dimasak menggunakan teknik slow cooking. Sajian ini tidak hanya hadir dalam berbagai tradisi adat seperti Kenduri, Nyadran, Midodareni, dan Rasulan, tetapi juga memiliki makna simbolik dalam cara penyajiannya, seperti posisi ayam bersujud yang melambangkan kepasrahan dan penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Proses memasaknya yang masih mempertahankan cara tradisional turut memperlihatkan upaya pelestarian nilai-nilai lokal. Penelitian ini juga menemukan bahwa ayam ingkung mencerminkan aspek kepasrahan, gotong royong, kebersamaan, dan penghormatan terhadap leluhur. Berdasarkan hal tersebut, ayam ingkung memiliki potensi untuk terus dikembangkan sebagai bagian dari wisata gastronomi. ***** This research explores Ayam Ingkung as a gastronomic tourism attraction, particularly at Kandang Ingkung Simatupang in South Jakarta. Descriptive qualitative methods were used to collect data through observation, interviews, and documentation. The study employs Alan F. Harrison's gastronomy theory, focusing on historical aspects, cultural values, cooking techniques, presentation, links to traditions, and dining experiences encompassing taste, atmosphere, and visitor perceptions. The results of this study demonstrate that Ayam Ingkung, a traditional Javanese dish, consists of a whole native chicken and special spices, which are cooked using slow cooking techniques. This dish is present in various traditional ceremonies, such as Kenduri, Nyadran, Midodareni, and Rasulan. It also has symbolic meaning in the way it is served; for example, the prostrate position of the chicken symbolizes submission and surrender to God Almighty. The traditional cooking process also demonstrates an effort to preserve local values. Additionally, this research found that Ayam Ingkung symbolizes submission, mutual cooperation, togetherness, and respect for ancestors. Therefore, Ayam Ingkung has the potential to be developed further as part of gastronomic tourism.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Additional Information:	1). Lala Siti Sahara, S.Pd., M.Si. ; 2). Heryanti Utami, S.ST.Par., M.M.Par.
Subjects:	Geografi, Antropologi > Budaya, Adat Istiadat Tata Boga > Gastronomi Ilmu Sosial > Pariwisata
Divisions:	FIS > D IV Usaha Perjalanan Wisata
Depositing User:	Putri Syafa Khoerunisa .
Date Deposited:	15 Aug 2025 00:56
Last Modified:	15 Aug 2025 00:56
URI:	http://repository.unj.ac.id/id/eprint/59949

Actions (login required)

View Item