JENI NURMAWATI, . (2017) Japanese Youth Subcultures in Haruki Murakami’s Colorless Tsukuru Tazaki. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
3.LEMBAR PERNYATAAN BARU.pdf Download (321kB) |
|
Text
5. ABSTRAK.pdf Download (89kB) |
|
Text
4.LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI BARU.pdf Download (435kB) |
|
Text
2.LEMBAR PENGESAHAN BARU.pdf Download (331kB) |
|
Text
1. COVER.pdf Download (245kB) |
|
Text
8. TABLE OF CONTENTS.pdf Download (197kB) |
|
Text
9. CHAPTER I.pdf Download (358kB) |
|
Text
10. CHAPTER II.pdf Download (339kB) |
|
Text
6. ABSTRACT.pdf Download (275kB) |
|
Text
7. ACKNOWLEDGEMENT.pdf Download (358kB) |
|
Text
13. CHAPTER V.pdf Download (185kB) |
|
Text
14. REFERENCES.pdf Download (88kB) |
|
Text
15. APPENDICES.pdf Download (364kB) |
|
Text
11. CHAPTER III.pdf Download (192kB) |
|
Text
12. CHAPTER IV.pdf Download (478kB) |
|
Text
16.RIWAYAT HIDUP.pdf Download (4kB) |
Abstract
Skripsi ini membahas isu subkultur pemuda Jepang pada novel Colorless Tsukuru Tazaki karya Haruki Murakami lewat karakter utamanya bernama Tsukuru Tazaki dan juga karakter lain yang saling berkaitan. Analisis ini menggunakan teori The Meaning of Style dari Dick Hebdige, untuk menunjukkan bahwa gaya pertemanan Tsukuru dan teman-temannya sangat rumit dan penuh dengan konflik satu sama lain sebagai pemuda yang norma budayanya bertentangan dengan budaya normal pada umumnya. Kemudian analisis ini juga menggunakan teori Gender Performativity dari Judith Butler untuk menunjukkan bahwa seorang pria dapat menjadi seorang gay sebagai orientasi seksualnya meskipun memiliki gender maskulin, karena maskulinitas harus dipasangkan dengan gender yang berlawanan, seperti contohnya feminin, walaupun jenis kelaminnya adalah laki-laki. Dalam hal ini, Tsukuru digambarkan jatuh bangun dalam mencari jati diri seksualnya sejak ia berusia 20 tahun hingga pada usianya yang ke 36 tahun, Tsukuru tidak memiliki hasrat seksual dengan seorang wanita. This thesis discusses Japanese youth subculture issue in Haruki Murakami’s Colorless Tsukuru Tazaki through the main male character, Tsukuru, and the other characters related to him. By using Hebdige’s The Meaning of Style, the analysis presents that Tsukuru’s group of friends is a complicated being and full of intricts among them as youth people, because they against the normativity of mainstream culture. And by using Butler’s Gender Performativity, the analysis presents that a man could be performing gay as the sexual orientation although the gender is masculine. The gender masculinity should be paired with the opposing gender feminine, no matter the sex is male or female. In this case, Tsukuru experience falling and rising in performing his sexual desire from he was 20 until he is 36 when in the end Tsukuru could not be able to feel anything while doing sexual intercourse with a woman.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Atikah Ruslianti, M.Hum |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Sastra Inggris |
Divisions: | FBS > S1 Sastra Inggris |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 26 May 2022 19:32 |
Last Modified: | 26 May 2022 19:32 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/29160 |
Actions (login required)
View Item |